SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo mengakui jumlah sapi yang dipotong di rumah pemotongan hewan (RPH) semakin menurun. Penurunan itu disebabkan oleh masih mahalnya harga sapi di pasaran.

Kepala Dispertan Solo, Wenny Ekayanti, mengatakan saat ini RPH hanya memotong sembilan hingga sepuluh ekor sapi per hari. Saat harga sapi belum naik, RPH biasa memotong 13-15 ekor sapi/hari.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

“Penurunan itu sudah terjadi sejak sebelum Hari Raya Idul Adha. Setelah Idul Adha biasanya pemotongan memang menurun, tetapi tidak selama ini waktunya,” ujarnya didampingi Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) RPH, Tri Ananto Murdi Raharjo saat ditemui Solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (29/11/2012).

Jenis sapi yang dipotong, jelasnya, kebanyakan adalah hasil dari perkawinan silang seperti Simental, Limousine maupun Berangus. Sapi hasil perkawinan silang itu rata-rata memiliki postur tubuh yang besar. Daging yang dihasilkan pun lebih banyak daripada sapi lokal.

“Rata-rata beratnya 4,5 kuintal hingga 5 kuintal per ekor. Bahkan kami kemarin sempat memotong yang berbobot 9 kuintal,” ujar pria yang akrab disapa Anto itu.

Menurut Wenny, gejolak kenaikan harga daging sapi di Solo masih termasuk dalam kategori normal. Pasalnya, para pedagang yang menjual produk berbahan dasar daging sapi dapat menyesuaikan diri dengan tanggap.

“Saya menyarankan kualitas jangan diturunkan karena bisa bisa menghambat daya beli masyarakat. Lebih baik memperkecil ukuran sebelum harga daging sapi kembali stabil,” harapnya.

Daging sapi yang dihasilkan di RPH sekitar 3,3 ton/hari. Sementara daging sapi yang berasal dari luar sekitar 700 kg-900 kg/hari. Artinya, dalam sehari ada 4 ton lebih daging yang dijual di Solo.

Sedangkan sapi-sapi potong biasanya didapatkan pedagang dari kabupaten di sekitar Soloraya seperti Sragen, Sukoharjo, Wonogiri dan Karanganyar. Sistem pembelian yang sapi potong itu biasanya didasarkan dengan dua cara. Pertama sapi hidup ditimbang berdasarkan berat hidup. Kedua sapi ditaksir beratnya sesuai dengan pengamatan mata. Tahun ini, kenaikan harga sapi potong adalah kenaikan tertinggi yang terjadi selama setahun. Rata-rata harga sapi potong di pasaran dijual dengan harga Rp33.000kg. Satu ekor sapi rata-rata memiliki berat badan 7 kuintal-8 kuintal/ekor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya