Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Menurut lembaga pengawas itu, tayangan hiburan pada waktu tayang utama atau prime time tiap pekan sudah merosot jumlahnya dari 126 tayangan menjadi 38.
Presiden China Hu Jintao dalam sebuah tulisannya yang dimuat di sebuah majalah Partai Komunis China mengritik tayanghan hiburan yang dinilai membawa dampak buruk pengaruh Barat. Presiden Hu juga mendesak peningkatan pemanfaatan potensi dalam negeri.
Perintah pembatasan tayangan hiburan itu diterbitkan Oktober lalu dan membatasi tayangan hiburan menjadi dua tayangan program per pekan untuk masing-masing dari 34 saluran TV satelit. Durasi tayangan juga dibatasi menjadi maksimal 90 menit per hati untuk waktu tayang utama pukul 19.30 hingga 22.00 waktu setempat.
Semua stasiun juga diminta menyiarkan program berita paling sedikit dua jam antara pukul 06.00 hingga tengah malam. Mereka juga diminta menyiarkan setidaknya dua program berita dengan durasi minimal 30 menit antara pukul 18.00-23.30.
China memiliki jumlah penonton TV terbesar di dunia, yaitu 95% dari 1,3 miliar penduduknya. Program-program acara pencarian bakat dan reality show menjadi korban terbesar dari pembatasan ini. Program yang juga dibatasi termasuk pula talk show dan tayangan kisah nyata atau drama yang menurut lembaga pengawas SARFT disebut sebagai “berselera rendah.”
JIBI/SOLOPOS/R Bambang Aris Sasangka