SOLOPOS.COM - Petugas menunjukan situs informasi PPDB melalui ajungan sididik di Disdik Kota Solo. (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo mewanti-wanti agar sekolah swasta tidak membuka pendaftaran peserta didik baru (PPDB), termasuk membuka inden atau pesan tempat pada awal tahun ajaran baru

Sekretaris Disdik Kota Solo, Abdul Haris, menyebut baik sekolah negeri maupun swasta perlu menaati peraturan dan jadwal yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

“Kalau sesuai jadwal kementerian itu kan Juni atau Juli ya, tapi kalau swasta membuka Mei masih oke lah, masih selisih satu bulan,” kata dia kepada Solopos.com, Selasa (5/9/2023).

Tren sekolah swasta biasanya terdapat calon siswa yang sudah memesan kursi atau inden untuk tahun ajaran depan. Haris sendiri sudah pernah mengecek ke sekolah-sekolah dan menyebut itu hanya pendataan calon siswa.

“Tapi saya tanya itu pendataan, bukan pendaftaran. Dia memang mencari murid tapi didata dulu, siapa tahu masuk di sekolah tersebut. Kita kan tidak bisa melarang untuk pendataan seperti itu, tapi kalau pendaftaran tidak boleh,” kata dia.

Dia menyebut dari Kemendikbudristek memang pada dasarnya yang diatur terkait dengan pelaksanaan PPDB hanya negeri, terutama teknis zonasi. “Tahun depan swasta itu mau dilibatkan, kalau dilibatkan berarti waktu [pendaftaran] sama,” kata dia.

Meski tidak ada aturan spesifik untuk mengatur pendaftaran siswa baru bagi swasta, namun menurutnya sekolah swasta seharusnya membuka pendaftaran mulai Mei, Juni, atau Juli. 

Menurut dia, biasanya sekolah-sekolah yang sudah “inden” siswa atau mendata siswa tersebut merupakan sekolah swasta favorit. “Maka [calon siswa] itu pesan tempat, tapi tetap pendaftarannya itu pada Mei, Juni, Juli,” kata dia.

Dia menyebut biasanya fenomena itu terjadi ketika calon siswa memang menginginkan sekolah yang masih berada di bawah yayasan yang sama. “Orang tuanya mengarahkan ke sana, misal dari SD Muhammadiyah ke SMP Muhammadiyah,” lanjut dia.

Namun, menurut dia, sekolah swasta sangat berperan membantu pemerintah dalam rangka memberikan fasilitas pendidikan kepada calon siswa yang tidak bisa tertampung di negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya