SOLOPOS.COM - Ilustrasi putus sekolah. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO—Dinas Pendidikan Kota Solo mengklaim sudah menindaklanjuti kasus anak tidak sekolah (ATS) dan anak putus sekolah (APS). Kini jumlah ATS/APS di Solo disebut sudah berkurang signifikan.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta melalui forum Diskusi Kelompok Terbatas di Harris Hotel Solo, belum lama ini, menyampaikan bahwa semula berdasarkan data Disdik ditemukan ada 251 ATS/APS kini sudah menjadi 114 ATS/APS.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Itu kita dorong masuk ke PKBM, saya ikut [pantau] sendiri, ada yang dijemput tutornya di rumah. Ada juga tutor yang berkunjung [ke rumah], kalau memang anaknya bener-bener tidak mau [sekolah], ya sudah tutornya yang datang,” kata dia.

Sebelumnya, ada beberapa faktor anak tidak mau sekolah, salah satunya lantaran motivasi yang rendah. Bisa jadi motivasi itu tidak tumbuh dari anak lantaran pola asuh orang tua atau masalah lain.

Selain lantaran orang tua yang kurang perhatian ke anak, ada faktor lain yakni perundungan yang menimpa anak. Perlakuan buruk di lingkungan sekolah itu, membuat anak mundur dan enggan sekolah.

Disdik Solo akan memastikan anak korban perundungan tidak akan kembali ke sekolah yang lama dan tidak akan mendapat perlakuan buruk di lingkungan barunya.

Kasus lain, yakni pernikahan dini atau hamil hingga membuat anak malu untuk kembali ke sekolah. Dian memastikan jika ada kasus semacam itu, pihaknya memastikan si anak boleh kembali ke sekolah setelah proses melahirkan selesai. 

Menurut dia, pada dasarnya penyebab awalnya anak tidak mau kembali ke sekolah karena anak tidak diberikan ruang dan perhatian khusus oleh orang tua.

Dia menyebut Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, sudah menargetkan pada 2024 angka APS dan ATS di Kota Bengawan harus di angka nol. Guna mewujudkan itu, menurut dia perlu ada identifikasi dan verifikasi data secara pasti sebagai acuan untuk bertindak.

Merespons kasus itu, Dinas Pendidikan Kota Solo sendiri sudah meluncurkan program atau gerakan bertajuk Ayo Sekolah Lagi Cah Solo Kudu Pinter (Asli Soloku Pinter) untuk memenuhi target zero APS dan ATS pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya