SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo berbincang dengan dua siswa SMK N Jateng saat kunjungan ke sekolah tersebut, Rabu (30/8/2023). (Biro Pers Setpres/Rusman)

Solopos.com, SOLO—Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melakukan sosialisasi program bantuan magang ke luar negeri untuk siswa SMK, Kamis (25/1/2024).

Ketua Tim Kerja Penjaminan Mutu Peserta Didik dan Tata Kelola Direktorat SMK, Eru Achmad Sutaman mengatakan program magang luar negeri terbuka untuk seluruh siswa SMK di Indonesia yang berjumlah 3.200 siswa dengan besaran anggaran Rp15 juta untuk satu siswa. 

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Dia menjelaskan peruntukan penggunaan dana tersebut untuk melakukan tahap asesmen peminatan, pembelajaran intensif bahasa asing, sertifikasi bahasa asing, sampai penguatan pembelajaran kejuruan dan kebudayaan negara yang dituju.

Bantuan tersebut akan disalurkan melalui sekolah dengan kriteria pihak sekolah harus memiliki Nomor Pokok Sekolah Nasional (NPSN) dan terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

“Nantinya SMK yang sudah melakukan program magang luar negeri akan dioperasikan, dan SMK yang memiliki mata pelajaran Bahasa Asing Non-Bahasa Inggris yang relevan serta terdapat di dapodik juga akan diprioritaskan,” kata dia dalam siaran langsung di kanal YouTube Direktorat SMK-Kemdikbud, Kamis (25/1/2024).

Sedangkan syarat untuk peserta didik yang bisa mengikuti program magang adalah siswa aktif yang memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Dia menjelaskan siswa XII dan XIII menjadi prioritas.

Eru menjelaskan program magang luar negeri merupakan bagian dari sistem pelatihan kerja. Dia menjelaskan program magang diselenggarakan di dalam dan luar negeri oleh Lembaga Pelatihan Kerja, Perusahaan atau Instansi Pemerintah, dan Lembaga Pendidikan. 

“Pelaksanaanya di bawah bimbingan dan pengawasan instruktur dan/atau pekerja yang lebih berpengalaman, dalam proses produksi barang dan/atau jasa dalam rangka menguasai keterampilan atau keahlian tertentu,” kata dia.

Dia mengatakan saat ini Indonesia dan Jepang sudah menjalin kerja sama melalui program magang Technical Intern Training Program. Selain dari Negeri Samurai, program magang yang berjalan saat ini juga menyasar Jerman.

“Total pemagang melalui Technical Intern Training Program  dari berbagai negara per juni 2023 ada 358.159. Lalu ada juga di Jerman, ini dua negara menjadi favorit. Kalau di Jerman melalui program Ausbildung,” kata dia.

Pihaknya sudah menyiapkan program penunjang untuk memfasilitasi para siswa SMK untuk berangkat magang ke luar negeri. Beberapa program tersebut antara lain program sertifikasi bahasa Inggris, sertifikasi bahasa asing non-Inggris, dan persiapan lain.

“Dua program bahasa tadi untuk mendukung dua program utama yaitu penyiapan magang siswa luar negeri. Diharapkan memiliki kemampuan dan kompetensi sesuai kebutuhan,” kata dia. 

Eru menjelaskan banyak keuntungan yang diberikan dari program magang di luar negeri. Terutama para siswa mendapatkan pengalaman dan jejaring internasional. Selain itu juga bisa mengimplementasikan kemampuan yang sudah dipelajari di kelas.

“Keuntungan yang lain adalah memahami budaya dan tata cara bisni di luar negeri, termasuk memahami etos kerja di negara-negara maju utamanya di Eropa dan Asia,” kata dia.

Bagi SMK yang ingin mengajukan program bantuan pemerintah untuk penyiapan magang siswa ke luar negeri melalui laman https://smk.kemdikbud.go.id/takola atau https://takola.ditpsmk.net.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya