SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Ketua Umum PSSI Iwan Bule meninjau Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (5/10/2022). (Biro Pers Setpres/Agus Suparto)

Solopos.com, JAKARTA — Pengusutan hukum tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 penonton pada 1 Oktober 2022 lalu terus dikebut.

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan atau Iwan Bule kembali diperiksa penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Timur, Kamis (3/11/2022), sebagai saksi.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Iwan Bule tiba di Gedung Ditreskrimum Polda Jatim pada pukul 10.17 WIB. Berbeda saat pemeriksaan pertama yang didampingi sejumlah pengawal, kini hanya didampingi dua orang kuasa hukumnya.

“Nanti, nanti saja hasilnya kita (wawancara),” kata Iwan Bule yang pensiunan jenderal bintang tiga Polri itu kepada wartawan.

Baca Juga: Komnas HAM: 45 Tembakan Gas Air Mata Picu 135 Nyawa Melayang di Malang

Iwan Bule terlihat membawa sejumlah dokumen di tangannya.

Meski tak detail apa saja yang dibawa, dia sebut hal itu hanya bukti tambahan.

“Dokumen-dokumen saja. Banyak nih,” ujar dia seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Baca Juga: Komnas HAM Sebut Tragedi Kanjuruhan Pelanggaran HAM, Ini Alasannya

Sebelumnya, Iwan Bule harusnya kembali diperiksa terkait dengan Tragedi Kanjuruhan di Mapolda Jawa Timur, Kamis (27/10/2022).

Namun saat itu Iwan Bule meminta pemeriksaannya ditunda lantaran ada agenda PSSI dan FIFA yang tidak bisa ditinggalkan.

Pelanggaran HAM

Anggota Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menyampaikan dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 ada sekitar 45 tembakan gas air mata oleh polisi.

Puluhan tembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan itu yang menjadi penyebab kekacauan hingga berujung 135 nyawa melayang.

Baca Juga: Tak Ada Penembakan Gas Air Mata ke Tribun saat Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan

“Diperkirakan, gas air mata ditembakkan di stadion dalam peristiwa ini sebanyak 45 kali,” ujar Beka dalam konferensi pers di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Rabu (2/11/2022).

Dari 45 total tembakan itu, lanjut dia, 27 tembakan gas air mata terlihat dalam video yang diterima oleh Komnas HAM dan 18 tembakan lainnya terkonfirmasi lewat suara.

Sementara mengenai pihak yang menembakkan gas air mata itu, mereka adalah personel gabungan, yakni Brimob Polda Jawa Timur dan unit kepolisian Samapta Bhayangkara (Sabhara).

Baca Juga: Pemerintah Takkan Intervensi KLB PSSI, Iwan Bule: Positif untuk Sepak Bola

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya