SOLOPOS.COM - Menteri Riset Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) Muhammad Nasir. (JIBI/Solopos/Antara)

Anggaran di Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) senilai Rp1,4 triliun dipangkas.

Solopos.com, JAKARTA—Menristekdikti Mohamad Nasir kaget mendengar pemotongan anggaran Rp1,4 triliun dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Kemenkeu melihat ada peningkatan belanja barang dan perjalanan dinas di Kemenristekdikti. Padahal anggaran dinas sudah dipangkas 10%-15% pada 2017.

“Saya geser untuk beasiswa, nah sekarang karena itu masuk di belanja barang akhirnya kena pangkas. Saya sudah lapor ke Menteri Keuangan untuk bisa dikembalikan. Kalau ini jadi dipotong, beasiswa terutama Program Prestasi Akademik [PPA], Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri [BOPTN], dan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan [LPTK], serta Politeknik jadi masalah,” ujar Nasir seperti dilansir Antara, Minggu (16/7/2017).

Anggaran Kemenristekdikti, menurut dia, mencapai lebih dari Rp41 triliun yang kemudian dipotong Rp1,4 triliun untuk periode 2017-2018. Dibandingkan 2016 yang hanya sekitar Rp39 triliun memang sedikit lebih tinggi.

Namun, rencana untuk meningkatkan jumlah beasiswa akan terganggu. Kemenristekdikti sebelumnya memberikan 60.000 beasiswa yang kemudian meningkat menjadi 80.000. Jumlah PPA juga ditingkatkan dari 70.000 menjadi 130.000 dan untuk program Sarjana Mengajar di Daerah Terluar, Terdepan, dan Tertinggal (SM3T) yang ditargetkan 23.000 orang.

Sementara itu, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto di Jakarta, Minggu, akan menyatukan sejumlah kegiatan yang menggunakan belanja barang dan perjalanan dinas.

“Sebetulnya di lembaga riset justru semua menjadi bagian dari kegiatan riset dan pengembangan [risbang]. Itu satu totalitas,” kata Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Unggul Priyanto di Jakarta, Minggu.

Ia mencontohkan kegiatan pengujian pemetaan jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya di Cirebon, Sabtu (15/7/2017), yang menggunakan Pesawat Udara Nirawak (Puna) Alap-alap. Kegiatan itu masuk dalam daftar belanja barang dan perjalanan dinas. Imbas dari pemotongan anggaran Kemenristekdikti membuat BPPT juga mengalami pemotongan anggaran khususnya untuk belanja barang dan perjalanan dinas senilai Rp40 miliar.

Sebelumnya, Wakil Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bambang Subiyanto mengatakan instansinya mengalami pemotongan anggaran belanja barang dan perjalanan dinas pada 2017-2018 senilai Rp25 miliar.

Kegiatan-kegiatan seperti Perkemahan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) yang baru saja dilaksanakan di Aceh pada 9-16 Juli akan dibatasi, termasuk perjalanan-perjalanan ekspedisi untuk penelitian dan pelaksanaan seminar-seminar terkait penelitian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya