SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA—Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Joyo Winoto diminta mundur dari jabatannya oleh anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Penyebabnya, Joyo tidak pernah hadir dalam setiap rapat kerja dengan Komisi II DPR yang menjadi mitra kerjanya. Terakhir Joyo mengikuti rapat ketika periode awal DPR (2009/2010) dan awal 2010.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

“Bila memang Pak Joyo sudah tidak sanggup lagi untuk mengemban tugasnya sebagai Kepala BPN sebaiknya dia mundur saja. Daripada nantinya ada mosi tidak percaya dari DPR, lebih baik mundur,” ujar anggota Komisi II, Nurul Arifin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (7/6).

Menurut anggota fraksi Golkar ini, Joyo Winoto sudah vakum sejak tahun lalu. Dia dan segenap anggota Komisi II terganggu dan timbul perasaan dilecehkan oleh Ketua BPN tersebut.

“Jelas terganggu, karena kami ini kan mitra kerja, bagaimana mau bekerja sama bila dalam setiap rapat tidak pernah hadir. Jelas kami merasa dilecehkan,” ujar Nurul yang juga Wasekjen Partai Golkar itu.

Menurut Nurul, DPR bisa saja memboikot rapat kerja dengan BPN, akan tetapi karena agenda rapat untuk membahas anggaran juga dinilai penting maka hal itu urung dilakukan.

Kepala BPN Joyo Winoto kembali tidak hadir dalam rapat kerja (raker) dengan Komisi II DPR hari ini. Padahal agenda raker menyangkut tentang anggaran BPN yang merupakan mitra kerja Komisi II.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya