SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Hasrat pemerintah Arab Saudi untuk memindahkan pusat waktu dunia ke Mekah mendapatkan reaksi positif dari tokoh muslim Indonesia. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin salah satunya.

“Saya kira itu ide baik, boleh-boleh saja kalau mau dibuat seperti,” kata Din di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jl Cikini Raya, Jakarta Pusat, Jumat (13/8).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Namun Din menegaskan, perlu ada kesepakatan dari sejumlah pihak tentang pergeseran pusat waktu dunia ini. Termasuk negara di belahan dunia lain yang mengikuti acuan GMT.

Sementara untuk sikap pemerintah Indonesia, perlu ada pertemuan khusus untuk membicarakan hal ini. “Nanti bersama pemerintah dibicarakan lagi,” tutupnya.

Seperti diketahui, pemerintah Arab Saudi sedang merampungkan proyek ambisius untuk menggeser Greenwich Mean Time (GMT) sebagai pusat waktu dunia. Sebuah menara jam raksasa yang lima kali lebih besar dari Big Ben di London sedang dibangun di kota Mekah.

Bagi Arab Saudi, Mekah dianggap lebih tepat sebagai episentrum dunia. Kota suci umat muslim tersebut diklaim sebagai wilayah tanpa kekuatan magnetik oleh peneliti Mesir seperti Abdel-Baset al-Sayyed. Artinya, jarum kompas tidak bergerak saat di Mekah.

“Itulah mengapa ketika seseorang berpergian ke Mekah atau tinggal di sana, mereka tinggal lebih lama dan lebih sehat karena hidupnya lebih sedikit dipengaruhi oleh gravitasi,” jelas al-Sayyed.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya