SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Dana Pandemi atau Pandemic Fund di sela-sela KTT G20 Bali, Minggu (13/11/2022) - Bisnis/Dok Youtube Kemenkeu

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) secara resmi meluncurkan Dana Pandemi (Pandemic Fund) yang berhasil dibentuk oleh para menteri keuangan dan menteri kesehatan G20 di bawah presidensi/kepemimpinan Indonesia tahun ini.

Dana Pandemi menjadi upaya dunia memperkuat arsitektur kesehatan global terutama melalui mekanisme pembiayaan yang kuat dan dapat diandalkan sehingga dunia dapat lebih baik mencegah dan menanggulangi pandemi di masa mendatang.

Promosi BRI Borong 12 Penghargaan 13th Infobank-Isentia Digital Brand Recognition 2024

Peluncuran Dana Pandemi dilakukan di Nusa Dua, Bali, menjelang pelaksanaan KTT G20, Minggu (13/11/2022).

“Saya menyampaikan terima kasih atas kontribusi (negara-negara) untuk Dana Pandemi, dan dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim saya luncurkan Dana Pandemi hari ini,” kata Presiden Jokowi, dua hari menjelang KTT G20 pada 15-16 November 2022.

Baca Juga: Imbas Covid-19 Meroket, Wapres Sebut PPKM Bakal Dievaluasi  

Presiden Jokowi menyambut baik langkah sejumlah negara anggota G20 dan negara nonanggota G20 serta lembaga filantropi yang telah menyampaikan komitmennya berkontribusi di Dana Pandemi.

Sejauh ini, Dana Pandemi telah mengumpulkan kurang lebih 1,4 miliar dolar AS atau sekitar Rp21,7 triliun dari 15 negara dan tiga lembaga filantropi.

Jumlah itu kemungkinan terus bertambah mengingat Australia, Prancis, dan Arab Saudi juga menyampaikan komitmennya untuk berkontribusi di Dana Pandemi.

Baca Juga: Menteri Luhut Pimpin Gladi Pengamanan Tamu VVIP KTT G20 Bali

Namun Presiden Jokowi menyampaikan komitmen dana yang dihimpun saat ini belum cukup, mengingat hasil studi Bank Dunia dan Organisasi Kesehatan Dunia menunjukkan dunia membutuhkan kurang lebih 31,1 miliar dolar AS (Rp480 triliun, kurs Rp15.493 per dolar AS) tiap tahunnya agar dapat lebih baik mencegah dan merespons ancaman pandemi di masa depan.

“Saya menyampaikan terima kasih kepada para donor dari negara-negara anggota G20 dan non-G20, serta dari lembaga filantropi yang telah memberikan kontribusi. Namun, dana yang terkumpul masih belum mencukupi. Saya mengharapkan dukungan yang lebih besar lagi untuk Dana Pandemi ini,” kata Presiden RI.

Baca Juga: Pertamina Prediksi Konsumsi Avtur KTT G20 Bali Naik 25% 

Presiden RI juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung beberapa inisiatif seperti pembentukan platform koordinasi penanggulangan darurat kesehatan dalam bentuk dana ekonomi internasional untuk mendukung pemantauan patogen, pengembangan jaringan digital secara global, sertifikasi vaksin untuk memfasilitasi perjalanan internasional, dan pembentukan pusat penelitian dan manufaktur yang lebih adil dan merata.

Usulan membentuk Dana Pandemi telah digagas sejak masa Presidensi G20 Italia pada 2021 tetapi baru berhasil disepakati dan rampung di bawah kepemimpinan/presidensi Indonesia.

Baca Juga: Luhut: KTT G20 Sumbang Pendapatan Negara Rp7,5 Triliun

Di bawah kepemimpinan Indonesia, negara-negara anggota G20 tidak hanya menyepakati pembentukan Pandemic Fund tetapi juga lembaga pengelolanya (governing board) yang saat ini dipimpin oleh Menteri Keuangan RI Periode 2013-2014 Chatib Basri dan Menteri Kesehatan Rwanda Daniel M Ngamije.

Pandemic Fund Governing Board bertugas menyusun berbagai panduan dan rujukan, serta menerima permohonan dana dan menyeleksi penerima dana.

Negara-negara G20 dan di luar kelompok G20 nantinya dapat mengajukan permohonan untuk memperoleh dana dari Pandemic Fund untuk memperkuat kemampuan mencegah dan menanggulangi ancaman pandemi di masa depan.

Baca Juga: Sosok AKBP Erwin Pratomo, Kapolres Baubau yang Dicopot karena Istri Selingkuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya