SOLOPOS.COM - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando dikeroyok massa aksi tak dikenal di depan gedung DPR/MPR RI pada Senin (11/4 - 2022). (Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA—Dosen Universitas Indonesia  (UI) Ade Armando belur dikeroyok massa tak dikenal saat berada di kerumunan demonstran di depan gedung DPR/MPR RI, Senin (11/4/2022).

Ade Armando merupakan dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Dia mendatangi Gedung DPR/MPR untuk mendukung secara moril aksi demo BEM SI.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Saya mendukung gerakan ini, karena saya pun salah satu pihak yang menolak perpanjangan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden,” ujar Ade di depan gedung parlemen sebelum insiden itu terjadi, seperti dikutip dari Bisnis.

Baca Juga: Demo 11 April Ricuh, Dosen UI Ade Armando Dikeroyok Massa di Depan DPR

Selain itu, Ade mengaku menyesalkan perpecahan aliansi antara BEM UI dengan BEM SI. Dia khawatir perpecahan tersebut justru mengendurkan gerakan mahasiswa.

“BEM UI itu bikin aliansi mahasiswa, kan. Nah dia gak setuju dengan BEM SI yang ini nih. Kenapanya tuh gak jelas,” ujar Ade. “Gerakannya jadi childish karena perbedaan-perbedaan itu. Itu sangat disayangkan,” sambung Ade.

Dr. Ade Armando, M.Sc, seperti dikutip dari Wikipedia, lahir pada 24 September 1961 di Padang, Sumatra Barat, dari pasangan Mayor Jus Gani dan Juniar Gani. Ia adalah anak bungsu dari tiga bersaudara.

Baca Juga: Kronologi Dosen UI Ade Armando Dikeroyok Massa di Depan Gedung DPR

Ade Armando mengenyam pendidikan di SD Banjarsari I Bandung (tamat 1973), SMP Negeri 2 Bogor (tamat 1976), dan SMA Negeri 2 Bogor (tamat 1980).

Sesuai saran ayahnya, setamat SMA ia mendaftar kuliah di FISIP UI untuk menjadi diplomat. Namun karena nilai mata kuliah ilmu pengantar politiknya rendah, ia pindah ke jurusan ilmu komunikasi. Ade lulus sarjana komunikasi dan meraih gelar doktorandus pada 1988.

Ade meraih gelar master of science dalam population studies dari Universitas Negeri Florida pada 1991. Selanjutnya, ia meraih gelar doktor dari Universitas Indonesia pada 2006.

Baca Juga: Demo 11 April 2022: Emak-Emak Suarakan Jokowi Mundur

Selain dosen, dia juga dikenal sebagai pegiat media sosial. Ade Armando juga pernah menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia periode 2004–2007.

Belum lama ini, Ade Armando mendeklarasikan Pergerakan Indonesia Untuk Semua (PIS). PIS dideklarasikan dengan semangat melindungi keberagaman untuk persatuan bangsa. Sejumlah public figur berada di PIS, seperti Andy F Noya, Addie MS, Pangeran Siahaan, Saiful Mujani, Whisnutama Kusbandio, hingga politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka.

Pada Januari lalu, Ade Armando mengklaim dilindungi Presiden Joko Widodo, Polri dan TNI. Hal itu membuatnya bebas untuk menyampaikan kritikan terhadap kelompok-kelompok yang dinilainya intoleran.

Baca Juga: Demo 11 April 2022, Mahasiswa Ancam Paksa Masuk Gedung DPR

Terang-terangan Ade Armando menyatakan dirinya memanfaatkan rezim Jokowi untuk memperjuangkan toleransi dan keberagaman agama dan kebudayaan.

“Sangat-sangat. Saya merasa sangat dilindungi oleh Presiden Jokowi, begitu pun TNI, juga Polri. Saya tidak menjilat mereka tapi saya merasa mereka sekutu,” ujar dosen bergelar doktor ini dalam perbincangan di kanal Youtube Akbar Faizal Uncensored dan dikutip Solopos.com, Rabu (19/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya