SOLOPOS.COM - Direktur Direktorat Pengajaran (DAR) Yustinus Calvin Gai Mali menyampaikan materi tentang Kurikulum Talenta Merdeka kepada mahasiswa baru UKSW. (Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Berbagai layanan di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga diperkenalkan kepada seluruh mahasiswa baru (maba) peserta Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2023.

Salah satunya mengenai Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) atau yang di UKSW disebut dengan Kurikulum Talenta Merdeka.

Mengambil tempat di Balairung Universitas, materi kurikulum Talenta Merdeka dijelaskan langsung oleh Direktur Direktorat Pengajaran (DAR) Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd., M. Hum., Ph.D.

Maba lainnya mengikuti materi ini melalui tayangan live streaming yang terbagi di sejumlah ruangan seperti gedung G, dan gedung F. Kemudian di gedung A, gedung B, gedung C dan gedung E.

Lima poin penting tentang kurikulum Talenta Merdeka dikupas tuntas oleh Yustinus Calvin Gai Mali. Kelima poin tersebut yaitu mengenai pendekatan outcome based education, implementasi kebijakan MBKM, tugas talenta unggul, penggunaan teknologi dan integrasi penelitian serta pengabdian masyarakat dalam pembelajaran.

“Kurikulum Talenta Merdeka ini akan diterapkan di UKSW mulai tahun akademik 2023/2024 atau dengan kata lain mulai Senin depan akan diaplikasikan di ruang-ruang kelas UKSW,” tuturnya.

Lebih lanjut disampaikannya, pendekatan outcome based education atau pengembangan kurikulum ini didasari pada profil dan capaian pembelajaran di masing-masing Program Studi (Prodi).

Ditambahkannya, hal ini bertujuan mendorong mahasiswa untuk berdaya cipta dengan menghasilkan luaran yang bisa berdaya dampak bagi masyarakat.

Implikasi Kurikulum

Selain itu, Yustinus Calvin Gai Mali menjelaskan bahwa sebagai implikasinya, mahasiswa akan mendapatkan model pembelajaran berbasis proyek.  Selanjutnya, mahasiswa akan berkolaborasi dengan dosen dan mahasiswa lainnya baik di dalam Prodi maupun di luar Prodi.

“Mulai tahun ketiga teman-teman akan mempunyai hak maksimal 40 SKS untuk belajar mengembangkan keilmuan di luar kampus UKSW. Dilakukan melalui beragam kegiatan misalnya magang di perusahaan, instansi, sekolah dan lainnya,” paparnya.

Di samping itu, Yustinus Calvin Gai Mali juga menjelaskan mahasiswa mempunyai kesempatan maksimal 20 SKS untuk belajar di luar Prodi yang ada di UKSW. Ia menambahkan bahwa mata kuliah pilihan bebas diambil secara shopping around yang diselenggarakan oleh Prodi lain di dalam UKSW.

Yustinus Calvin Gai Mali menegaskan salah satu terobosan kurikulum Talenta Merdeka ini adalah menghargai setiap talenta yang dimiliki mahasiswa. Tak hanya itu, mahasiswa tidak lagi diwajibkan menulis skripsi sebagai salah satu persyaratan kelulusannya.

“Namun teman-teman akan mendapatkan banyak pilihan luaran lainnya. Misalnya output talenta menulis, penelitian, proyek video dan talenta lainnya yang kemudian dikonsultasikan ke prodi masing-masing,” tuturnya.

Ditemui usai mengikuti rangkaian materi OMB, Kristina Ester, maba dari Fakultas Teknologi Informasi (FTI) prodi Teknik Informatika asal Medan ini merasa senang.
Saat disinggung mengenai penyajian materi, dikatakannya sangat informatif dan menarik.

“Kurikulum Talenta Merdeka sangat bagus karena mahasiswa jadi punya pandangan dan kesempatan untuk merasakan magang dan mengetahui prospek kerja nantinya,” bebernya.

Lainnya, Cardina Bhoja maba Fakultas Sains dan Matematika (FSM) berasal dari Flores, Nusa Tenggara Timur mengungkapkan kegiatan itu sangat membantu dirinya mengenal layanan yang ada di UKSW.

Selain diisi dengan materi kurikulum Talenta Merdeka, rangkaian OMB hari ini juga memperkenalkan berbagai layanan di UKSW seperti layanan Administrasi Akademik, Sistem Informasi Akademik Satya Wacana (SIASAT), Keuangan Mahasiswa Baru, Klinik Pratama UKSW, Perpustakaan UKSW dan Campus Ministry. Selain itu juga dilengkapi dengan kegiatan faculty.

Rekomendasi
Berita Lainnya