Solo (Espos)–Wacana dibangunnya kawasan bisnis seperti mal atau hotel di Stasiun Purwosari Solo kembali muncul. Hal ini terungkap saat jajaran komisaris PT Kereta Api (PT KA) Indonesia melakukan kunjungan dan peninjauan lokasi di Stasiun Purwosari Solo, Sabtu (27/3).
Hanya saja, dari PT KA belum bersedia menyebutkan secara detail wacana tersebut karena kunjungan tersebut hanya sebatas meninjau lokasi atau lahan.
Promosi Safari Ramadan BUMN 2024 di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah
Disampaikan Anggota Komisaris Hekinus Manao, PT KA Indonesia saat ini memiliki banyak sekali lahan di setiap stasiun yang sebenarnya sangat menarik bagi investor swasta untuk dikembangkan dan menjadi aset yang lebih bermanfaat.
“Hanya saja, setiap upaya kerja sama dengan pihak swasta sejauh ini belum ada yang terealisasi, termasuk rencana pembangunan mal di Purwosari ini dulu batal karena kerja sama dengan investor saat itu kurang terkelola dengan baik,” tutur Hekinus, saat ditemui Espos di sela-sela kunjungan, Sabtu. Hadir pula pada kesempatan tersebut Dewan Komisaris PT KA Indonesia, Yahya Oembara dan Vice President Aset Non Produksi PT KA Wilayah Tengah, Dr Rahadi.
Di Stasiun Purwosari sendiri, lanjut Hekinus, ada sekitar delapan hektare lahan yang belum dimanfaatkan. Saat disinggung investasi apa yang bisa dikembangkan kembali di Stasiun Purwosari, Hekinus menjawab bahwa hal tersebut nanti akan disesuaikan dengan tata ruang kota, akses dengan moda transportasi serta nilai komersialnya.
“Jadi, bisa dalam bentuk mal, hotel atau bisa juga kawasan entertaintment. Tapi yang jelas tahun ini investasi di Purwosari diharapkan bisa terealisasi.”
Sementara di Stasiun Solo Balapan, Hekinus mengatakan stasiun tersebut memiliki potensi yang cukup bagus untuk dikembangkan.
“Hanya sampai sekarang kami belum buat blue print untuk Solo Balapan.”
haw
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
