Dikaitkan dengan Terorisme, Rapper Muslim Batal Konser

<p><strong>Solopos.com, PARIS</strong> &mdash; Medine, musisi rap beragama Islam yang cukup ternama di Prancis, membatalkan konsernya di Gedung Bataclan, Paris, Prancis karena dikaitkan dengan terorisme. Pasalnya, gedung yang akan dipakai Medine merupakan lokasi serangan teroris yang mengatasnamakan Islam pada 2015 lalu.</p><p>Medine mengumumkan pembatalan konsernya itu pada Jumat (21/9/2018). Rencananya, pria 35 tahun itu akan tampil di Gedung Bataclan, Paris, Prancis pada 19 Oktober 2018 dan 20 Oktober 2018.</p><p><em>Rapper</em> muslim tersebut sebenarnya memiliki tujuan positif melalui konsernya. Ia hanya ingin menghapus stereotip <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180714/496/927965/terduga-teroris-kaliurang-sandera-warga-dan-bacok-2-polisi">terorisme</a> yang menurutnya kerap dilekatkan pada para pemeluk Islam. Namun karena tak ingin keselamatannya terancam setelah banyaknya protes, Medine memilih untuk membatalkan konsernya.</p><p>"Untuk menghormati keluarga-keluarga ini [korban serangan di Batalcan, Paris, 2015] dan untuk menjamin keamanan saya, konser ini tidak dapat saya lanjutkan," ujarnya seperti dilaporkan Reuters, Sabtu (22/9/2018).</p><p>Pembatalan konser itu disambut girang pemimpin sayap kanan di pemerintahan Prancis, Marine Le Pen. Ia menyebut pembatalan konser <em>rapper</em> muslim di lokasi yang pernah diserang <a href="http://news.solopos.com/read/20180604/496/920284/densus-88-tangkap-terduga-teroris-bom-molotov-solo-2016">teroris</a> itu sebagai kemenangan bagi semua korbannya.</p><p>Meski membatalkan konsernya di Gedung Bataclan, Paris karena namanya dikaitkan dengan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180718/496/928736/terkait-teror-jl-kaliurang-pria-di-sragen-ditangkap-densus-sepulang-salat-asar">terorisme</a>, Medine justru akan mengadakan konser yang skalanya lebih besar di Gedung Zenith Paris, Paris, Prancis. Konser itu rencananya akan digelar 9 Februari 2019 mendatang.</p>

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun