SOLOPOS.COM - Ketua DPP PDIP Puan Maharani saat akan mengikuti kampanye di Benteng Vastenburg, Sabtu (10/2/2024). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA – Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani menanggapi singkat pertanyaan wartawan tentang candaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada pembukaan Rapat Kerja Nasional V PDIP, Jumat (24/5/2024).

Puan tidak menjawab ketika ditanya apakah candaan tersebut merupakan kode bagi dirinya akan menggantikan posisi Megawati sebagai Ketua Umum PDIP.

Promosi Inaugurasi Desa BRILiaN Batch 1 2024, BRI Beri Apresiasi Bagi 40 Desa Terpilih

“Berdoa saja, insya Allah,” kata Puan singkat saat ditemui pada hari kedua Rakernas V PDIP di Beach City International Stadium Ancol, Jakarta, Sabtu (25/5/2024) seperti dilansir Antaranews.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP Said Abdullah mengatakan internal PDIP menganggap ucapan Megawati yang meminta bertukar posisi ketua umum dengan Puan Maharani hanyalah sebuah candaan.

“Ya kalau celetukan-celetukan seperti itu dianggap sinyal, bagi internal kami itu bukan sinyal. Ibu Ketua Umum[Megawati] itu suka bercanda,” kata Said saat ditemui di arena rakernas.

Menurut Said, ucapan Megawati hanya lepasan gurauan yang tidak bisa diartikan secara gamblang bahwa Puan akan menggantikan Megawati dari posisi tertinggi di PDIP.

Ia menegaskan bahwa pergantian ketua umum selalu dilakukan dalam kongres partai dan kongres PDIP rencananya baru digelar pada April 2025.

“Bahwa Ibu Ketua Umum dalam pembukaan kemarin bilang, ‘Mbak Puan jadi ketua umum, gantian Ibu Ketua Umum yang ke luar negeri’, itu kan lepasan-lepasan dari Bu Ketua Umum. Tidak bisa kita tangkap langsung bahwa nanti penggantinya Puan. Itu bukan sikap ketua umum karena biasanya setiap hal-hal strategis menyangkut internal partai, Ibu Ketua Umum meletakkannya dalam forum kongres partai,” katanya.

Sebelumnya, saat menyampaikan pidato politik dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDIP, Jumat (24/5/2024), Megawati berkelakar yang bernada menggoda Puan untuk saling berganti posisi.

Megawati ingin Puan menggantikan posisinya sebagai Ketua Umum PDIP, sementara dirinya menggantikan Puan sebagai Ketua DPR.

“Jadi, saya, kalau beliau pamit, kemarin itu ikut di Bali, lalu kapan itu ke Meksiko. Lalu saya bilang, “gantianlah sama saya. Saya deh yang jadi ketua DPR, kamu yang jadi ketua umum.’ He-he-he,” ucap Megawati sembari tertawa.

“Loh enak-enak saja, masak saya yang disuruh nongkrong di sini. Terus keadaannya gonjang-ganjing enggak jelas. He-he-he,” sambung Megawati.

Sinyal Regenerasi

Pengamat politik Ahmad Khoirul Umam menilai pidato politik Megawati Soekarnoputri saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) V PDI Perjuangan di Jakarta, Jumat, merupakan sinyal kuat Megawati mendukung Puan Maharani untuk regenerasi sebagai ketua umum berikutnya.

“Statement Megawati ini bisa menjadi kode keras bagi struktur kepartaian PDI Perjuangan (PDIP) untuk mulai mengonsolidasikan kekuatannya mendukung Puan sebagai penerus Megawati ke depan,” kata Direktur Eksekutif IndoStrategic di Jakarta, Jumat.

Menurut Umam yang juga dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu, ungkapan itu dapat dianggap sebagai dukungan terbuka Megawati kepada Puan untuk menjadi ketua umum partai selanjutnya.

“Statement Megawati ini merupakan sinyal kuat akan terjadi regenerasi kepemimpinan PDIP dalam kongres PDIP mendatang,” kata Umam.

Dia menilai dukungan itu wajar, karena Puan merupakan anak kandung Megawati, yang juga mengikuti jejak ibunya mengabdikan diri di PDI Perjuangan.

“Puan bukan hanya anak biologis, tetapi juga anak ideologis Megawati, yang tidak akan mungkin mengkhianati agenda perjuangan ibunya sendiri,” kata pengamat politik IndoStrategic itu.

Tidak hanya sinyal mendukung Puan, Umam menilai pidato politik Megawati juga mengindikasikan sikap PDIP sebagai oposisi pemerintahan periode 2024–2029 yang dipimpin oleh pasangan presiden-wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

“Cara Megawati melecut semangat para kadernya dengan meneriakkan PDIP tahan banting, takut atau tidak, berani apa tidak, merupakan indikasi kuat PDIP akan mengambil sikap sebagai oposisi di hadapan pemerintahan Prabowo-Gibran,” kata Umam.

PDI Perjuangan menggelar Rakernas V di Jakarta pada Jumat sampai dengan Minggu (26/5). Kegiatan itu diikuti 2.160 kader-kader partai mulai dari tingkat pusat sampai pengurus cabang. Namun, pada acara pembukaan rapat, yang diisi dengan pidato politik dari Megawati selaku ketua umum, PDIP mengundang tamu selain kader, sehingga total peserta berjumlah 4.859 orang.

Tamu-tamu selain kader yang diundang itu mencakup pimpinan partai politik pendukung Ganjar-Mahfud, menteri-menteri dari PDI Perjuangan, menteri-menteri sahabat, para senior partai, tokoh-tokoh nasional, relawan pendukung Ganjar-Mahfud, aktivis kelompok masyarakat sipil, aktivis demokrasi, dan cendekiawan.

Rakernas V PDIP mengangkat tema “Satyam Eva Jayate, Kebenaran Pasti Menang” dengan subtema “Kekuatan Kesatuan Rakyat, Jalan Kebenaran yang Berjaya”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya