SOLOPOS.COM - Peringatan Lustrum VIII UNS di Auditorium UNS, Jumat (11/3), dihadiri Presiden Jokowi dan sejumlah pejabat lainnya. (Septhia Ryanthie/JIBI/Solopos)

Dies Natalis ke-40 UNS dihadiri Presiden Jokowi.

Solopos.com, SOLO – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri puncak acara Dies Natalis ke-40 Tahun atau Lustrum VIII Universitas Sebelas Maret (UNS) yang digelar di Auditorium UNS Solo, Jumat (11/3/2016). Kedatangan Jokowi sekitar pukul 09.20 WIB disambut segenap civitas akademika UNS.

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Rektor UNS Solo, Ravik Karsidi, dalam sambutannya menyampaikan kehadiran kembali Jokowi di UNS kali ini istimewa mengingat saat ini Jokowi telah menjabat sebagai Presiden Indonesia. Jokowi beberapa waktu lalu adalah salah seorang tokoh yang pernah mendapatkan penganugerahaan dari UNS sehingga menurutnya, Jokowi juga telah menjadi bagian dari UNS.

“Kami dan segenap civitas akademika UNS juga menyampaikan ucapan selamat atas kelahiran cucu pertama. Kami mendoakan kelak menjadi anak yang sehat, pintar, dan soleh, bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Amin,” kata Ravik.

Dalam kesempatan itu, UNS menyerahkan penghargaan kepada sebelas alumni UNS berprestasi, antara lain Gubernur Riau, Arsyajuliandi yang merupakan alumni Fakultas Pertanian (FP) UNS, Direktur SMA Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Purwadi Sutanto yang merupakan alumni dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Profesor di UMM Malaysia, Antoni Wibowo yang merupakan alumni Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA).
Selain itu, penganugerahan UNS Award Kategori Parasamya Anugraha Dharma Krida Adhiwijna kepada Mantan Ketua DPR, Akbar Tanjung dan Kategori Parasamya Anugraha Dharma Krida Baraya kepada Mantan Menteri Koperasi dan UKM, Adi Sasono.

Hadir pula dalam acara tersebut sejumlah pejabat, di antaranya Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Muhammad Nasir, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Dalam kesempatan itu pula, Jokowi menyampaikan, saat ini kita sudah dihadapkan pada persaingan antarnegara. Ke depannya persaingan tersebut bukan hanya di lingkungan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) namun juga akan merambah ke blok-blok perdagangan dunia. Yang menjadi tantangan ke depan, adalah 2043 di mana jumlah penduduk dunia akan mencapai 12,3 miliar orang. Masalah yang dihadapi seluruh penduduk dunia terkait itu menurut Jokowi, ada dua, yaitu energi dan pangan.

“Saat itu yang akan menjadi rebutan ada dua, yaitu energi dan pangan,” tegasnya.

Jokowi menyebutkan keuntungan kompetitif yang dimiliki Indonesia, karena Indonesia sudah memiliki semua itu.

“Kita semua ada. Fosil dan energi terbarukan. Kita punya juga punya pangan yang cukup. Hanya selama ini semua belum dikelola dengan baik,” tambahnya.

Namun dia menegaskan dibutuhkan strategi besar untuk mengelola semua itu. Kalau Indonesia ingin memenangkan persaingan tersebut, Jokowi menegaskan harus segera dirancang strategi manajemen ekonomi yang baik. Perguruan tinggi, lanjutnya, juga diminta segera menyesuaikan diri untuk mempersiapkan sumber-sumber daya yang ada sejak sekarang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya