SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sumedang–Terkait ledakan keras terdengar selama empat hari di Desa Tanjung Sari, Sumedang, Jawa Barat pakar astronomi menduga hal itu terjadi karena adanya fenomena geologi.

“Kami sudah mendapat laporan, memang ada empat kali kejadian selama empat hari. Itu jelas tidak mungkin dari meteor,” kata Peneliti Utama Astronomi-Astrofisika, Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan), Thomas Djamaluddin, Rabu (28/4).

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

Menurut pakar astronomi yang kerap disapa Djamaluddin ini, tidak ada fenomena antariksa dalam kejadian di Sumedang. Djamaluddin sudah mendapat informasi dari Kepala Stasiun Pengamatan Dirgantara di Tanjung Sari.

“Kemungkinan ada fenomena geologis di wilayah itu. Sudah ada hasil tes awalnya. Sepertinya ada semacam fenomena di bawah tanah. Semacam seperti gempa lokal,” ujar profesor riset itu.

Kendati demikian, Djamaluddin tidak bisa menjelaskan fenomena geologis apa yang sedang terjadi. Tim geologis yang sedang meneliti kejadian itu, kata dia, sudah mengeluarkan laporan awal.

Seperti diketahui, ledakan keras dirasakan tiga desa di Kecamatan Tanjung Sari, Sumedang. Ledakan terjadi selama empat kali. Sejak Sabtu malam (24 April), Minggu pagi (25 April), Senin malam (26 April) dan hari ini Rabu pagi.

Belum diketahui pasti sumber ledakan misterius itu. Namun, rumah salah seorang warga retak bagian temboknya akibat getaran keras.

vivanews/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya