SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JERUSALEM–Israel menyambut hati-hati rencana dimulainya kembali pembicaraan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia. Sementara Prancis tidak yakin Teheran benar-benar bersedia tawar-menawar terkait program nuklir mereka.

Pada saat Israel masih membuka peluang penggunaan kekuatan militer untuk menghadapi program nuklir Iran, Prancis dan Amerika Serikat (AS) adalah bagian dari enam negara kekuatan dunia yang mengumumkan akan memperbarui negosiasi dengan Iran. Namun Menlu Prancis, Alain Juppe, Rabu (6/32012), mengaku agak ragu dan menganggap perlunya sikap tegas.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

“Saya kira Iran akan terus menggunakan standar ganda. Itulah alasan mengapa kita harus sangat tegas terhadap sanksi yang telah kita putuskan. Ini opsi terbaik untuk menghindari opsi militer yang bisa menimbulkan koneskuensi tak terukur,” ujarnya kepada televisi Prancis, i-Tele, seperti dilansir yahoonews.

Sebelumnya, kepala kebijakan luar negeri Uni eropa, Catherine Ashton, Selasa(5/3), mengatakan, anggota tetap Dewan Deamanan (DK) PBB dan Jerman telah sepakat untuk memulai putaran baru perundingan dengan Iran yang telah ditangguhkan selama lebih dari setahun. Namun waktu dan tempat perundingan belum ditetapkan.

Terpisah, Israel berpandangan perundingan bisa memberikan beberapa kelonggaran terhadap Iran, di tengah krisis yang mendorong kenaikan harga minyak mentah dunia.

“Saya tidak senang mereka membuka kembali diskusi. Tidak akan ada yang lebih gembira dibanding kami, dan perdana menteri telah mengatakannya sendiri, jika dalam diskusi itu Iran akhirnya mengakhiri kemampuan nuklirnya untuk militer,” ujar Yaakov Amidror, penasihat keamanan nasional PM Benjamin Netanyahu, kepada Radio Israel.

Menyusul pertemuan Presiden AS, Barack Obama, dengan PM Israel, Netanyahu, Obama mengatakan telah tawaran kesempatan diplomatik kepada Iran akan menenangkan “gendering perang”. Meskipun tidak mengesampingkan pilihan tindakan militer AS, Obama telah mendesak Netanyahu untuk tidak segera memutuskan berperang, mengingat kepentingan Washington juga dipertaruhkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya