Di Suriah, Miliki Akun Facebook Masuk Tindakan Kriminal

Solopos.com, DAMASKUS – Suriah punya peraturan ketat untuk seluruh warga negaranya. Di tengah konfilk dengan Basyar al-Assad, militan jihad Suriah menerapkan sejumlah larangan yang terbilang ekstrem. Salah satunya untuk sekadar memiliki akun Facebook.

Seorang gadis Suriah dikabarkan tewas dirajam setelah terbukti membuat akun Facebook. Di negara yang tengah berkonflik itu, kepemilikan akun Facebook adalah tindakan kriminal.

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Facebook mungkin jadi hal yang biasa di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang bahkan Indonesia. Namun tidak di Suriah. Sebuah kabar mengejutkan terungkap melalui lansiran Al-Arabiya, Sabtu (15/2/2014) yang mengabarkan seorang gadis di Kota Rakka dihukum mati hanya karena punya akun Facebook.

Gadis bernama Fatoum al-Jassem dijatuhi hukuman mati dengan cara dirajam oleh pengadilan agama Al-Reqqa. Fatoum dibawa oleh militan Negara Islam Irak dan Mediterania (ISIL) ke pengadilan.

Di sana diputuskan bahwa akun wanita ini bersalah karena telah memiliki akun Facebook. Putusan pengadilan menyebut Facebook memicu seseorang untuk berbuat zina.

Akses yang mudah untuk saling berkirim gambar dan pesan dikatakan berpotensi besar untuk melakukan perzinahan.

Fatoum akhirnya dihukum mati. Pengadilan juga menjelaskan membuka akun Facebook milik Fatoum adalah sebuah kejahatan sehingga pantas menerima hukuman keras.

ISIL adalah sebuah kelompok militan berbasis di Irak. Kini militan ISIL berjuang melawan pemerintahan Basyar al-Assad di Suriah.

Peraturan yang ketat bagi wanita-wanita di Jazirah Arab bukan hanya terjadi sekali ini saja. Arab Saudi dan sejumlah negara telah melarang para wanita untuk mengemudi mobil sendirian. Dalam urusan mencegah terjadinya zinah lebih ekstreem lagi. Arab Saudi punya peraturan yang melarang wanita untuk bermain dengan ayunan, makan pisang dan es krim di tempat umum.