SOLOPOS.COM - Bangunan Pesantren Al-Kahfi Somalangu. (jateng.nu.or.id)

Solopos.com, KEBUMEN — Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragam Islam, Indonesia memiliki banyak pondok pesantren yang berdiri untuk menjadi wadah belajar umat Islam di Indonesia. Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu Kebumen merupakan pondok pesantren tertua yang ada di Indonesia. 

Pondok pesantren ini berada di Desa Sumberdadi, Kebumen, Jawa Tengah. Konon Pondok Pesantren Al-Kahfi ini juga menjadi pusat perjuangan umat Islam saat melawan Belanda.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Bersumber dari kebumenkab.go.id yang diakses pada Kamis (3/8/2023), Pondok Pesantren Al-Kahfi Somalangu didirikan pada 1475 Masehi oleh seorang ulama asal Hadramaut, Yaman yaitu Syekh As-Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani. 

Dikutip dari jateng.nu.or.id, Syekh As-Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani datang ke tanah Jawa pada tahun 852 H atau bertepatan dengan tahun 1448 M yang saat itu merupakan masa pemerintahan Prabu Kertawijaya atau Prabu Brawijaya I dari Kerajaan Majapahit.

Syekh As-Sayid Abdul Kahfi Al-Hasani yang memiliki nama asli Sayyid Ishom Al-Hasani diperintahkan oleh gurunya untuk menyebarkan ajaran Islam ke tanah Jawa. 

Syekh Abdul Kahfi yang saat itu berusia 24 tahun tiba kali pertama di Pantai Karang Bolong, Kecamatan Buayan, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.

Sebelum akhirnya bermukim di Somalangu, Syekh Abdul Kahfi tinggal di Ampel, Surabaya dan membantu Sunan Ampel berdakwah selama 3 tahun. 

Setelah dari Ampel sebelum ke Somalangu, Syekh Abdul Kahfi juga sempat menetap di Kudus dan Demak selama beberapa tahun.

Tahun dan waktu berdirinya pesantren ini tertulis di sebuah prasasti yang ada di dalam pesantren tersebut. Prasasti tersebut merupakan Prasasti Batu Zamrud Siberia atau Emerald Fuchsite yang berwarna hijau. 

Dalam prasasti tersebut tertulis huruf Jawa dengan candra sengkala yang tertulis ‘Bumi Pitu Ina’ yang menandakan tahun berdirinya. 

Selain itu juga terdapat tulisan menggunakan huruf Arab yang berupa angka tanggal menggunakan huruf hijaiyah yaitu ’25 Syaiban 879 H’ atau sama dengan 4 Januari 1475 M. Selain itu, prasasti ini bergambar hewan Bulus berkaki tiga.

Berusia lebih dari 5 abad, pesantren ini masih bertahan dan menjadi pusat pendidikan Islam, selain itu juga pesantren ini melahirkan banyak ulama yang kini tersebar di Indonesia. 

Bangunan pondok pesantren ini yang masih kokoh berdiri hingga sekarang masih berdiri kokoh hingga masuk daftar cagar budaya Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jateng. 

Menurut sejarah, Masjid Al-Kahfi ini pertama kali dibangun menggunakan atap daun ilalang yang selalu mengeluarkan bau harum.

Ada satu bagian pada bangunan masjid yang unik dan masih bertahan hingga saat ini yaitu terakotanya atau mustaka masjid yang terbuat dari tanah liat dan di sana tertulis angka tahun 1299 Hijriah atau 1878 Masehi. 

Selain pada mustakanya, pada genteng masjid ini terdapat tulisan Belanda yaitu ‘Aboengamar Steen & Pannem Fabriek Sokka’. 

Selain masjid, bangunan pondok pesantren yang dihuni oleh santri sebagian masih mempertahankan bangunan lama.

Bangunan tersebut berupa rumah panggung yang di bawahnya terdapat kolam-kolam dan tempat wudu yang masih dipertahankan hingga saat ini. 

Bagian depan dari rumah panggung tersebut terdapat sebuah pintu yang bertuliskan nama komplek yaitu ‘Pasukan Bangkong Reang’. 

Menurut cerita rakyat, Ki Bangkong Reang merupakan seseorang yang terkenal sakti dan selalu mengajarkan ilmu-ilmu seperti ilmu agama dan ulmu kanuragan. 

Konon Ki Bangkong Reang dapat berubah wujud menjadi katak atau kodok saat menyerang musuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya