SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Dewan Pers mendorong kematian Kabiro Kalimantan Kompas M Syaifullah diusut tuntas. agar tidak timbul fitnah. Polisi harus menyelidiki apakah kematian wartawan 43 tahun itu terkait tulisannya tentang kerusakan alam di Kalimantan.

“Teman-teman Kompas harus intensif dengan pihak Kepolisian. Cari hubungannya dengan dia punya tulisan,” ujar Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Senin (26/7).

Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun

Menurut mantan Ketua MA ini, Dewan Pers akan ikut turun menemukan bukti-bukti jika Syaifullah meninggal tidak wajar. Namun yang pertama kerja adalah Kompas dengan mendesak Kepolisian menemukan sebab-sebab kematian itu.

“Itu apa diracun atau tidak perlu dibuktikan,” imbuh dia.

Bagir menegaskan, sebab meninggalnya Syaifullah harus diusut agar tidak timbul fitnah. Namun jika benar Syaifullah meninggal terkait tulisannya, maka hal itu melanggar kebebasan pers.

“Jika berkaitan dengan jurnalistik, ini menyangkut kebebasan wartawan, kita selidiki,” kata Bagir.

Syaifullah meninggal tergeletak di depan televisi di depan rumah dinasnya di Balikpapan. Dia meninggal dengan tubuh penuh lebam dan keluar busa dari mulutnya. Syaifullah kini masih diotopsi di RS Bhayangkara.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya