SOLOPOS.COM - Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu (tengah) bersama jajarannya saat membuka acara Training of Trainer Penyegaran Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Tahun 2023 di Aston Imperial Bekasi, Jawa Barat, Jumat (24/11/2023). (Istimewa/ Dewan Pers)

Solopos.com, BEKASI — Dewan Pers menggelar kegiatan Training of Trainer Penyegaran Penguji Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Tahun 2023 di Aston Imperial Hotel Bekasi, Jawa Barat, Jumat-Sabtu (24-25/11/2023).

Kegiatan tersebut diikuti puluhan penguji perwakilan dari 24 lembaga UKW yang terdaftar di Dewan Pers.

Promosi Jangkau Level Grassroot, Pembiayaan Makro & Ultra Mikro BRI Capai Rp622,6 T

Acara dibuka Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu. Di hadapan para penguji wartawan itu, Ninik kembali menegaskan tentang esensi dari UKW.

Menurutnya, UKW saat ini makin penting dilakukan karena kasus pelanggaran etika oleh orang-orang yang mengaku wartawan kian banyak.

“Ada LSM yang menyaru jadi wartawan, wartawan menyaru jadi LSM. Ujung-ujungnya minta duit, memeras pejabat di daerah,” ujar Ninik saat memberikan sambutan.

Ninik menambahkan, wartawan adalah profesi terbuka di mana setiap orang bisa masuk.

Karena itu, UKW menjadi sangat krusial untuk menyaring mana wartawan yang bekerja secara profesional dan mana yang tidak.

Meskipun demikian, lanjut dia, UKW hanya menjadi salah satu alat untuk menguji kompetensi wartawan.

Praktik di lapangan akan kembali kepada nurani masing-masing wartawan apakah akan bekerja secara profesional atau tidak.

“Yang sudah (jenjang) utama pun punya potensi menyimpang. Siapa yang bisa mengontrol? Ya wartawan itu sendiri sama asosiasi yang sudah kerja sama dengan Dewan Pers. Oleh karena itu penyegaran penguji UKW ini dilakukan sebab kita harus meninjau dan me-refresh kembali materi uji sebagai alat uji untuk memastikan kerja wartawan profesional,” katanya.

Anggota Dewan Pers, Totok Suryanto mengaku miris saat bepergian ke berbagai daerah di Indonesia dan mendapati praktik pemerasan berkedok liputan terhadap kepala desa masih sering terjadi.

Para pelaku pemerasan itu, kata dia, dipastikan orang-orang yang bukan berprofesi jurnalis.

“Ada juga ASN selingkuh yang diperas, di Blora ada wartawan diarak warga karena memeras kades, dan ternyata bukan wartawan. Yang begini masih banyak terjadi, oknum-oknum yang mengaku wartawan tapi menabrak kredo jurnalisme,” kata Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri di Dewan Pers tersebut.

Kegiatan penyegaran penguji UKW itu direncanakan berlangsung hingga Sabtu sore. Kurang lebih 50 penguji dari 24 lembaga UKW mengikuti kegiatan ini.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya