SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

JOGJA—Turunnya suku bunga pinjaman dinilai mampu meningkatkan iklim investasi properti. Sejumlah pengembang berharap perbankan segera merespons hal tersebut demi memacu investasi bidang properti.

Promosi Cerita Klaster Pisang Cavendish di Pasuruan, Ubah Lahan Tak Produktif Jadi Cuan

Novita Pratika Ismayanti, salah satu investor properti berharap, penurunan BI Rate sebesar 5,75% bisa diikuti perbankan untuk menurunkan bunga pinjaman untuk KPR.

“Pasalnya, harga properti juga semakin hari semakin melambung. Rumah tipe 45 misalnya sekarang berkisar Rp350 juta hingga Rp390 juta. Padahal tahun lalu, dengan tipe yang sama masih di kisaran Rp140 juta,” ujarnya, Minggu (19/2).

Novita mengatakan, investasi properti selain dipengaruhi oleh bunga KPR yang masih tinggi juga uang muka yang masih cukup besar.

“Perbankan menerapkan uang muka antara 20 persen hingga 30 persen. Itu saja sudah cukup berat, kalau bunga turun paling tidak bisa sedikit meringankan,” ujarnya.

Penurunan BI Rate ini sudah direspons perbankan, salah satunya oleh Bank Tabungan Negara (BTN). Kepala Cabang BTN Jogja, Mamad Setyawan mengatakan, penurunan BI Rate memang akan berpengaruh pada penurunan bunga pinjaman baik untuk kredit produktif maupun kredit konsumtif termasuk KPR.

“Kami di kantor cabang hanya menunggu keputusan dari BTN Pusat. Dari informasi yang saya peroleh, BTN telah menurunkan untuk bunga kredit konsumsi terbagi dua, menjadi kredit KPR yang sudah turun 33 bps (basis point) menjadi 10,75 persen dan non KPR turun 14 bps ke 11,25 persen,” ujarnya, Sabtu (18/2).(JIBI/Harian Jogja/Intaningrum)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya