SOLOPOS.COM - Warga berjalan meninggalkan area sekitar Londo Bridge dengan tangan di kepala setelah teror menggunakan van yang menabrak para pejalan kaki, Minggu (4/6/2017) dini hari waktu setempat. (JIBI/Solopos/Reuters/Neil Hall)

Teror di London Bridge sempat terekam kamera ponsel yang videonya beredar di media sosial.

Solopos.com, LONDON — Serangan di London Bridge berawal dari munculnya sebuah mobil van putih melaju kencang ke arah jalur pejalan kaki (pedestrian) di London Bridge dan jalan yang dipenuhi pejalan kaki di dekat Borough Market, Sabtu (3/6/2017) malam waktu setempat.

Dalam video yang diambil dari sebuah ponsel dan dipublikasikan akun Twitter @CBSNews, sebuah suara benturan keras terdengar sebelum munculnya van warna putih itu. Kepanikan langsung terjadi saat masyarakat berlarian setelah mobil itu berhenti.

Saksi mata menyebutkan van putih itu diarahkan ke jalur pedestrian tersebut dan menabrak beberapa orang. “Sepertinya dia [pelaku] memang menargetkan kerumunan orang. Saya langsung menggigil karena tidak tahu harus bagaimana,” kata Mark Roberts, 53, seorang konsultan management yang menjadi saksi kejadian itu, kepada Reuters.

Mark mengaku melihat enam orang bergelimpangan setelah berbelok dan berada dari trotoar. “Itu sangat menghebohkan,” kata dia. Seorang sopir taksi kepada BBC menyebutkan 3 orang lalu keluar dari van sambil membawa pisau panjang. Mereka lalu menyebar ke arah kerumunan di Boroug High Street dan menusuk orang-orang.

Saksi mata lainnya melihat orang-orang berlarian ke dalam bar untuk berlindung. “Orang-orang berlarian dan berteriak, lalu van menabrak dari belakang. Kami pergi ke arah Borough Market dan semua orang masuk ke dalam bar. Semua orang berdesakan di pintu bar,” kata Brian, 32. Baca juga: Teror Mobil Hantam London Bridge, Pejalan Kaki Bergelimpangan.

The London Ambulance Service menyatakan 48 orang dilarikan ke lima rumah sakit di London dan sejumlah orang lainnya mengalami luka ringan. Wali Kota London Sadiq Khan menyebutkan beberapa korban berada dalam kondisi kritis.

Khan menyatakan tingkat ancaman di Inggris tetap “tinggi” dan belum ditingkatkan menjadi “kritis”. Status “kritis” sempat ditetapkan setelah teror di Manchester belum lama ini. Khan juga menyebutkan pemilu Inggris tidak akan ditunda karena serangan ini.

“Salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah menunjukkan kita tidak akan takut, dengan memilih pada Rabu depan dan memastikan bahwa kita memahami pentingnya demokrasi, kebebasan hak sipil dan HAM,” kata dia dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya