SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)–Kekhawatiran sejumlah pelaku otomotif di Soloraya terkait penjualan otomotif di akhir tahun 2010 yang diprediksi seret, rupanya tidak terbukti. Bahkan, diler mampu meraih angka penjualan tertinggi di sepanjang tahun 2010.

Seperti disampaikan Pimpinan Nissan Solo, Ngurah Sebudhie Jr. “Desember 2010 kemarin, justru kami bisa meraih penjualan tertinggi sepanjang tahun 2010. Ada pesanan mobil hingga 124 unit, tapi baru kami realisasikan 100 unit,” tutur Ngurah, kepada Espos, di Solo Square, Rabu (5/1).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Angka penjualan ini, tentunya dinilai ada kenaikan signifikan jika dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Di mana, Nissan rata-rata mampu menjual mobil sebanyak 70-an unit per bulan. Atau, dengan total penjualan selama satu tahun 2010 sebanyak 748 unit.  “Pencapaian ini sudah mencapai kisaran 126% dari target yang kami tetapkan untuk tahun 2010, yakni hanya 590 unit.”

Disampaikan Ngurah, faktor pendorong yang memicu tingginya penjualan otomotif di akhir tahun adalah pemberian diskon yang maksimal kepada customer, serta adanya isu pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi yang mengharuskan mobil pribadi menggunakan BBM jenis pertamax.

“Di diler kami, pelanggan akhirnya memburu Grand Livina yang berbahan bakar pertamax tapi lebih hemat. Sehingga, kekhawatiran menjelang bulan Desember kalau penjualan akhir tahun akan seret, sepertinya tidak terbukti.”

Ngurah menambahkan, dengan pencapaian penjualan di tahun 2010 maka ia pun optimis dengan potensi pasar otomotif tahun 2011. “Tahun 2011, target penjualan kami naikkan lagi menjadi 1.100 unit. Kami harus optimis lah, meskipun ada sedikit kekhawatiran karena tingginya inflasi.”

Terpisah, Ketua Masyarakat Otomotif Surakarta (Most), Ibnu R Sahoer, menyampaikan hal senada. “Penjualan otomotif akhir tahun 2010 malah ada kenaikan sekitar 20% hingga 30% dari bulan-bulan sebelumnya. Contoh saja, Toyota yang bisa menjual 168 unit. Jauh lebih tinggi dari rata-rata penjualan per bulannya 120 unit-130 unit,” tutur Ibnu.

Padahal, di awal Desember diler cukup khawatir penjualan tidak akan bagus. “Ternyata, beberapa kebijakan seperti kenaikan pajak, kenaikan harga, dan isu pembatasan BBM serta inflasi per November yang masih terkendali justru mendongkrak pasar otomotif. Ada dorongan dari pelanggan, pilih beli sekarang dari pada nanti-nanti,” lanjutnya.

Ia pun mengatakan, diler-diler mobil di Kota Solo berhasil menghabiskan estimasi penjualan produk mereka selama satu tahun 2010. “Tentu juga didorong dengan pemberian bonus dan diskon yang maksimal, serta kemudahan mendapatkan fasilitas pembiayaan baik dari leasing maupun perbankan.”

haw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya