SOLOPOS.COM - Pohon sengaja ditebang untuk menghalangi jalan ke Balai Desa Wadas, Jumat (23/4/2021), sebagai bentuk penolakan rencana sosialisasi dalam rangka inventarisasi dan identifikasi bidang tanah untuk pembangunan Bendungan Bener. (Antara-Polres Purworejo)

Solopos.com, PURWOREJO — Suasana Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah memanas, Selasa (8/2/2022), setelah polisi dan TNI datang ke desa tersebut terkait dengan penolakan warga atas pembangunan Bendungan Bener.

Akun Twitter @Wadas_Melawan menulis hingga pukul 18.45 WIB sudah ada 60 warga yang ditangkap polisi.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

“Ribuan polisi sudah sampai jalan depan masjid, di mana seluruh masyarakat berkumpul, bermujahadah bersama di masjid. Diduga polisi tersebut juga mencopot dan merusak banner di sepanjang jalan. Sudah 60 orang ditangkap,” tulis @Wadas_Melawan seperti dikutip Solopos.com, Selasa malam.

@Wadas_Melawan mengunggah sejumlah video. Berdasarkan video yang diunggah terlihat ribuan personel TNI dan Polri terlihat menggunakan senjata lengkap mengepung desa sejak hari Senin siang.

Baca Juga: Warga Desa Wadas Ditangkapi, Walhi Tagih Janji Polri Humanis

Polisi yang diterjunkan pun dipersenjatai lengkap dengan membawa tameng, gas air mata dan anjing K-9.

Ada juga video yang memperlihatkan warga ditangkap polisi berpakaian sipil.

Berdasarkan kronologi yang ditulis @Wadas_Melawan, pada pukul 13.00 WIB tim kuasa hukum dari LBH Yogyakarta datang ke Desa Wadas namun dilarang masuk oleh aparat.

“Warga di dalam masjid tidak bisa keluar, dikepung polisi. Sementara pengukuran (Bendungan Bener) masih berjalan,” tulisnya.

Pada pukul 14.35, sebanyak 25 orang, termasuk dari LBH Yogyakarta, dibawa ke Polres Purworejo.

Baca Juga: YLBHI Kecam Aksi Polisi Kepung Desa Wadas dan Tangkap Warga

Akun Twitter @GreenpeaceID menulis di Desa Wadas sempat dilakukan pemadaman. “Sejak kemarin siang, ratusan personil Brimob berkumpul di Polres Purworejo, dan mendirikan beberapa tenda di dekat pintu masuk Desa Wadas. Anehnya, di malam hari listrik di Desa Wadas mati, sedangkan desa lain di sekitar Wadas tetap menyala. #WadasMelawan,” tulis Greenpeace Indonesia pada Selasa (8/2/2022) seperti dikutip dari Bisnis.

Tak hanya melakukan penyusuran, polisi juga disebut melakukan penangkapan terharap warga sekitar. “Pagi ini Uut, seorang warga Desa Wadas, ditangkap paksa oleh aparat bersenjata untuk dibawa ke Polsek Bener. Kondisi sinyal dan internet yang terganggu membuat warga Wadas kesulitan untuk berkomunikasi,” lanjut Greenpeace Indonesia.

Untuk diketahui, sebelumnya sejumlah warga Desa Wadas menlakukan penolakan terhadap proyek pembangunan Bendungan Bener. Penolakan itu pun sempat diajukan menjadi gugatan ke PTUN Semarang namun akhirnya ditolak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya