SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta — Staf Khusus Presiden bidang Hukum dan Penegakan HAM Denny Indrayana kecewa Yusril Ihza Mahendra tidak mau berdebat dengannya. Tak cuma di satu forum mereka batal debat, di forum lain hal yang sama juga pernah terjadi.

“Ketika kami diundang di TVOne pun Yusril tidak mau berdebat satu segmen dengan saya,” kata Denny dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (15/7).

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Padahal, Denny siap berdebat dengan siapa pun, dan lebih menyoal argumentasi masing-masing. Bukan menyoal siapa yang menjadi lawan debat.

“Karena seorang doktor seperti saya atau profesor seperti Pak Yusril pu bisa salah. Sebaliknya, orang yang tanpa gelar tapi punya integritas yang baik bisa lebih jernih melihat persoalan,” papar dosen hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) ini.

Denny memahami jurus-jurus hukum yang dilakukan Yusril adalah satu paket pembelaannya terkait statusnya sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi Sistem Administrasi Badan Hukum (Sisminbakum).

Upaya Yusril menyoal legalitas Jaksa Agung, mengadukan Hendarman Supandji ke polisi, mengajukan UU Kejaksaan ke Mahkamah Konstitusi, dan rencana meminta perlindungan ke LPSK, semuanya adalah upaya Yusril untuk membela diri.

“Oleh karena itu, saya berpikir, sebaiknya kita fokus untuk menyelesaikan masalah intinya, yaitu dugaan korupsi Sisminbakum. Dan tidak justru untuk memperdebatkan jurus-jurus pembelaan oleh Yusril,” harap Denny.

Masalah administrasi, menurut Denny memang penting. Tapi jangan karena administrasi, masalah intinya yaitu kasus korupsi terabaikan.

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya