SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Kairo--Terinspirasi oleh revolusi di Tunisia, ribuan warga Mesir melancarkan aksi demo besar-besaran. Sudah tiga orang tewas dalam aksi protes antipemerintah tersebut. Situasi yang terjadi di Mesir tak luput dari perhatian pemerintah Amerika Serikat.

Pemerintah AS menyerukan semua pihak di Mesir untuk menahan diri. Washington juga meminta otoritas Mesir untuk menangani aksi-aksi protes itu secara damao.

Promosi Simak! 5 Tips Cerdas Sambut Mudik dan Lebaran Tahun Ini

“Kami sedang memonitor situasi di Mesir dengan seksama. AS mendukung hak-hak dasar berekspresi dan berkumpul bagi semua orang,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS Philip Crowley seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (26/1).

“Semua pihak harus menahan diri, dan kami meminta otoritas Mesir untuk menangani aksi-aksi prots ini secara damai,” imbuh Crowley dalam statemennya.

Ditegaskan Crowley, AS merupakan mitra Mesir. “AS merupakan mitra Mesir dan rakyat Mesir dalam proses ini, yang kami yakin harus diselesaikan secara damai,” tutur Crowley dalam statemennya.

Ratusan ribu demonstran menggelar aksi unjuk rasa di Kairo dan kota-kota lainnya di Mesir. Para demonstran menuntut pengunduran diri Presiden Mesir, Hosni Mubarak. Dua demonstran dan satu polisi tewas dalam bentrokan antara polisi dan demonstran yang terjadi pada Selasa (25/1). Demonstrasi ini disebut sebagai yang terbesar selama tiga dekade kepemimpinan Mubarak.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya