SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Bangkok— Krisis politik di Thailand tiada berkesudahan. Para demonstran antipemerintah tidak juga menunjukkan tanda-tanda untuk mengakhiri aksi demo mereka di Bangkok yang telah berlangsung dua bulan.

Padahal Perdana Menteri (PM) Thailand Abhisit Vejjajiva telah memberikan deadline hari Rabu ini bagi para demonstran untuk membubarkan diri.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

Namun ribuan demonstran ‘kaos merah’ masih tetap berada di tenda-tenda mereka yang berjejer di distrik perbelanjaan di jantung kota Bangkok.

Kepada wartawan pada Selasa (11/5) malam, Abhisit mengatakan, kabinet telah memutuskan bahwa pasukan keamanan perlu mengambil langkah-langkah segera.

“Ini mungkin berdampak pada orang-orang di daerah itu, bukan cuma para demonstran tapi juga orang-orang yang bekerja di sana dan orang-orang yang tinggal di sana,” kata Abhisit seperti dilansir Reuters, Rabu (12/5).

“Jadi kami minta para demonstran untuk pulang besok. Isu-isu lain bisa dibahas kemudian jika mereka tulus soal rekonsiliasi,” tandas Abhisit.

Sebelumnya Abhisit telah menawarkan untuk mengadakan pemilihan umum pada 14 November, atau setahun sebelum jadwal pemilu yang seharusnya. Tawaran itu disampaikan Abhisit sebagai upaya membujuk massa demonstran menghentikan aksi mereka.

Para demonstran yang sebagian besar merupakan pendukung mantan PM Thaksin Shinawatra itu menyetujui tawaran tersebut. Namun belakangan massa mengajukan tuntutan lainnya, yakni menginginkan wakil PM diadili terkait bentrokan berdarah antara demonstran dan tentara pada 10 April lalu yang menewaskan 25 orang.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya