SOLOPOS.COM - Pertemuan pimpinan Partai Demokrat dengan Pimpinan Partai Golkar di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Solopos.com, BOGOR — Penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden oleh PDIP membuat peta politik nasional berubah sangat cepat.

Sejumlah petinggi partai langsung bergerilya untuk membangun komunikasi menuju koalisi terbaik versi masing-masing.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Terbaru, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menemui Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono, Sabtu (29/4/2023) malam, untuk menjajaki peluang bekerja sama.

Seperti diketahui, Partai Demokrat sudah membentuk koalisi dengan PKS dan Partai Nasdem dengan nama Koalisi Perubahan.

Pertemuan dua tokoh nasional itu ternyata atas inisiatif Airlangga Hartarto yang oleh Partai Golkar sudah diusung sebagai calon presiden.

Repot bagi Golkar karena salah satu partai koleganya, PPP, yang sama-sama berada di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sudah buru-buru mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo.

Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan silaturahim SBY dan Airlangga dilakukan atas permintaan Ketum Partai Golkar tersebut.

“Mengingat sebelum ini, Bapak SBY sering bepergian dan berada di Pacitan, mempersiapkan pembukaan Museum SBY-Ani. Pertemuan ini baru bisa dilaksanakan malam ini, apalagi momentumnya masih suasana Lebaran,” kata Herzaky seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Menurut Herzaky, silaturahim tersebut akan membahas seputar isu-isu kebangsaan terkini.

Detail isi pertemuan akan disampaikan langsung oleh AHY dan Airlangga Hartarto seusai pertemuan dalam konferensi pers bersama.

Partai Demokrat berkomitmen penuh memperjuangkan perubahan dan perbaikan bersama Partai Nasdem dan PKS di Koalisi Perubahan.

Herzaky menegaskan sudah menjadi keputusan di internal Partai Demokrat dan kesepakatan di Koalisi Perubahan bahwa Anies Baswedan adalah bakal calon presiden yang diusung pada Pemilu 2024.

“Silaturahim dan komunikasi dengan berbagai elemen bangsa akan tetap dijalankan untuk kemaslahatan bangsa,” tambahnya.

Tidak hanya itu, kolaborasi dan komunikasi dengan berbagai elemen bangsa juga harus terus dilakukan meski saat ini tidak berada di koalisi yang sama.

“Permasalahan bangsa ini dan tantangannya ke depan makin kompleks. Butuh kerja keras dan kebersamaan seluruh elemen bangsa dalam menghadapinya,” ujar Herzaky.

Sebelumnya, pada Jumat (28/4/2023), Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu di Jakarta.

Pertemuan dua tokoh partai yang berkoalisi dalam Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) membahas kondisi politik terkini.

“Tentu terkait juga masa depan KKIR,” ujar Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid seperti dikutip Solopos.com dari Antara.

Sementara itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dijadwalkan bertemu dengan Plt. Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono pada Minggu (30/4/2023) untuk membahas pemenangan Ganjar Pranowo sebagai bakal capres.

Mardiono menyodorkan nama calon wakil presiden dari internal partai berlambang Ka’bah tersebut.

Sodoran PPP itu membuat peluang Sandiaga Uno sebagai cawapres terbuka karena Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu sebentar lagi bergabung PPP.

Sebelumnya, nama Sandiaga Uno disebut Presiden Jokowi sebagai salah satu tokoh potensial yang bakal mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

“Rencananya hari Minggu (30/4/2023) pukul 14.00 WIB, Pak Mardiono bersama jajaran pengurus PPP akan kami terima di kantor DPP PDI Perjuangan. Komunikasi via telpon sudah dilakukan. Minggu akan menjadi kesempatan pertama bertemu dengan Ibu Megawati Soekarnoputri guna meneguhkan kerja sama politik,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Sesuai dengan mekanisme kedua partai, tutur Hasto, kerja sama akan kokoh guna memperkuat sistem presidensial dalam sistem kepartaian yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi.



Hasto menyebutkan rekam jejak PPP memiliki kesesuaian historis dengan PDIP.

Keduanya selama masa Orde Baru menjadi representasi partai tertindas sehingga terbangun ikatan emosional di antara kedua partai dalam suatu hubungan yang unik, yang disatukan oleh perasaan senasib sepenanggungan.

“Sehingga diyakini kerja sama dengan PPP sangat positif, dan semakin memperkuat energi kemenangan Pilpres 2024. Seluruh kerja sama partai politik dilakukan melalui komunikasi partai dengan partai,” ujar Hasto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya