SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Sumenep – Sebanyak 250-an petani penggarap lahan yang tergabung dalam Yayasan Tanah Leluhur (YTL) Sumenep, Madura menggelar demo di depan kantor DPRD setempat, Jalan Trunojoyo.

Dalam aksinya, mereka bentrok dengan polisi yang melakukan pengamanan di depan pintu masuk sebelah utara kantor DPRD. Bentrok polisi dengan pendemo diawali dengan saling dorong. Lalu saling pukul pun tak terhindarkan.

Promosi BRI Hadiahkan Mobil dan Logam Mulia kepada Pemenang Super AgenBRILink

Kabag Ops Polres Sumenep, Kompol Edy Purwanto yang memimpin pengamanan dalam aksi berusaha meredam aksi saling pukul. Tidak lama berselang aksi baku hantam tersebut mampu diredam.

Pendemo terus malakukan orasi dan mengecam aparat yang melarang masuk kantor DPRD. Bahkan, koorlap aksi terus mengecam anggota DPRD Sumenep yang tidak tegas menfasilitasi dengan pihak PT Garam, sehingga petani penggarap merasa dirugikan.

Massa akhirnya kembali tenang setelah 9 orang perwakilan mereka diterima oleh pihak DPRD. Koorlap aksi Masrawi mengatakan, petani penggarap akan bertahan di kantor DPRD jika tidak ada rekomendasi yang dikeluarkan pihak dewan.

“Rekom itu diperlukan agar petani penggarap bisa kembali menggarap dilahan yang selama ini menjadi hak garap warga,” kata Masrawi pada wartawan yang juga Ketua YTL Sumenep, di Jalan Trunojoyo, Kamis (19/8).

Masrawi mengancam bakal menduduki kantor DPRD jika rekomendasi yang diinginkan warga petani penggarap tidak dikeluarkan. “Kami tidak akan beranjak dari sini, jika keinginan warga tidak diterima,” tegasnya.

Pantauan, pihak Polres Sumenep menambah petugas keamanan Dalmas sebanyak 1 peleton. Mereka disiagakan di areal halaman kantor DPRD Sumenep.

dtc/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya