SOLOPOS.COM - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya konferensi pers di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/4/2023). (ANTARA/M Fikri Setiawan)

Solopos.com, JAKARTA — Demi bergabung ke Partai Nasdem, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya alias Kang AW, rela keluar dari Partai Demokrat sekaligus melepas jabatannya sebagai anggota dewan.

Menyeberangnya Kang AW ke Partai Nasdem buntut perseteruannya dengan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar Anton Suratto yang telah berlangsung lama.

Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak

“Pada tanggal ganjil, 27 Ramadan ini, saya sudah memutusk+an sikap politik saya bergabung dengan Partai Nasdem,” kata Kang AW saat konferensi pers di Kantor DPD Partai NasDem Kabupaten Bogor, Selasa (18/4/2023).

Ia memastikan seluruh sukarelawannya yang tergabung dalam Barisan Relawan Asep Wahyuwijaya (Balawa) berpindah dukungan dari Partai Demokrat ke Partai Nasdem.

Kang AW tercatat meraih sebanyak 60.402 suara pada kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019 lalu.

Raihan suara itu merupakan salah satu raihan suara tertinggi untuk mendapatkan kursi DPRD Provinsi Jawa Barat di daerah pemilihan (dapil) Kabupaten Bogor.

Legislator asal Kabupaten Bogor itu resmi mengundurkan diri dari Partai Demokrat pada Jumat (14/4/2023) setelah lama berseteru dengan Anton Suratto yang merupakan Ketua DPD Partai Demokrat Jabar.

Ketegangan kedua tokoh tersebut memuncak sejak Musyawarah Daerah (Musda) Partai Demokrat Jawa Barat, pada Februari 2022.

AW menilai, berjalannya Musda itu jauh dari nilai-nilai demokrasi yang semestinya dianut partai berlambang bintang mercy tersebut.

“Dari Musda ada kekecewaan saya tidak pernah bisa membayangkan, nilai demokrasinya tidak berjalan maksimal. Prinsip demokrasi yang penting,” papar Kang AW.

Ia mengaku mengalah dengan cara mundur dari Partai Demokrat. Pasalnya, Kang AW dan Anton berniat maju di kontestasi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 untuk DPR RI dari daerah pemilihan (dapil) yang sama, Kabupaten Bogor.

“Sejujurnya, saya tak bisa membayangkan jika dalam kontestasi Pileg 2024 nanti, pencalegan saya ke DPR RI berpotensi akan mengganjal Anton Suratto kembali menjadi anggota DPR RI, mengingat dalam perjalanan dua kali pileg kemarin, raihan suara Anton Suratto tak pernah melewati raihan suara saya pribadi,” kata AW.

Kang AW khawatir, jika memaksakan tetap maju ke DPR dari Partai Demokrat dan mengalahkan suara Anton Suratto, malah akan melestarikan perseteruannya dengan Anton.

Ia otomatis melepas jabatannya dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Provinsi Jawa Barat, setelah memutuskan keluar dari partai.

Ia mengaku siap menyerahkan jabatannya sebagai legislator kepada Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Bogor, Dede Chandra Sasmita, yang saat Pileg 2019 raihan suaranya tercatat kedua terbanyak setelah AW di DPRD Provinsi Jawa Barat.

“Rela melepaskan dan memberikan jabatan itu menjadi anggota dewan give away, dengan maksud agar penampilannya (Dede Chandra) semakin berwibawa dan perilaku politiknya pun semakin jauh berkualitas. Biar tidak ada kesan ketua partai seorang caleg gagal,” tuturnya.

AW juga menganggap proses pergantian antarwaktu (PAW) yang akan dilakukan tersebut merupakan sedekah jabatan di bulan Ramadan.(KR-MFS)+

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya