SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar demam berdarah. (JIBI/Solopos/Dok.)

Demam berdarah Madiun membuat RSUD dr Soedono kewalahan.

Madiunpos.com, MADIUN — Serangan demam berdarah merebak di Madiun. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedono Kota Madiun, Jawa Timur kewalahan menangani pasien demam berdarah dengue (DBD) akibat banyaknya penderita penyakit menular itu yang dirujuk ke rumah sakit itu.

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Kepala Bidang Pelayanan Medis RSUD dr Soedono Kota Madiun Sri Marhaendradata, Jumat (17/4/2015), mengatakan sejak awal April 2015 jumlah pasien demam berdarah dengue (DBD) di rumah sakit ini mencapai 74 orang. Sedangkan kapasitas ruang rumah sakit hanya 32 unit. Alhasil, terpaksa ada sejumlah pasien yang dirawat di luar ruangan atau lorong rumah sakit.

“Harapan kami tidak sampai overload. Namun, ternyata di rumah sakit lain juga sama, akhirnya kami tampung,” ujar Sri Marhaendradata.

Meskipun terpaksa merawat di luar ruangan, pihaknya sudah memberi tahu keluarga calon pasien saat hendak masuk tentang kondisi ruang perawatan rumah sakit yang sedang penuh. Hasilnya, keluarga pasien mengerti asalkan bisa ditangai dengan baik.

Pihaknya memastikan, meskipun sedang dirawat di luar ruang perawatan, para pasien tetap mendapatkan pelayanan yang baik. Hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku di rumah sakit setempat.

Naik 2 Kali Lipat
Ia menjelaskan jumlah pasien DBD yang dirawatnya tersebut meningkat dua kali lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Bahkan di tahun 2014 lalu pada periode yang sama, jumlah pasien demam berdarah tidak lebih dari 10 orang setiap bulannya.

Ke-74 pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD dr Soedono Kota Madiun itu tidak hanya warga dalam Kota Madiun, namun ada sebagian pasien warga Kabupaten Madiun, Ponorogo, maupun Magetan. Pihaknya memerinci, secara medis dari 74 pasien demam berdarah tersebut, sembilan pasien masih berstatus tersangka atau gejala DBD ringan dengan kriteria penurunan trombosit namun tidak disertai peningkatan hematokrit, tujuh pasien dengue fever dengan kriteria hampir sama dengan gejala DBD. Selanjutnya, sebanyak 25 pasien dinyatakan mengidap DBD dengan indikasi terjadi penurunan trombosit di bawah 100.000 femtoliter dan hematokritnya di atas 50%. Tiga pasien lain dinyatakan dengue shock syndrome (DSS) dengan kriteria hematokrit di bawah 50% dan pasien dalam kondisi tidak sadarkan diri.

Ia menilai meningkatnya penderita DB kemungkinan disebabkan karena perubahan iklim yang tidak menentu, selain itu karena minimnya pemahaman masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat. “Karena itu, warga diimbau rajin melakukan pembasmian sarang nyamuk dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat di lingkungan tempat tinggalnya,” katanya.

 

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Madiun Raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya