SOLOPOS.COM - Pedagang batu akik di pusat penjualan Giok 24 Gamstone kawasan Pajak (Pasar) Impres Lhokseumawe, Selasa (31/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/ Rahmad)

Demam batu akik agaknya mulai berkurang. Pengusaha akik di Aceh mulai gulung tikar.

Solopos.com, MEULABOH – Demam batu akik yang sempat melanda Indonesia agaknya mulai pudar. Para pengusaha jual beli batu akik di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh mulai gulung tikar alias bangkrut setelah sempat berjaya beberapa waktu lalu.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Ketua Gabungan Pencinta Batu Alam (GAPBA), Nazaruddin, di Meulaboh, Minggu (6/9/2015), mengatakan daya serap pembelian terhadap anek batu akik Aceh hanya berkisar dua persen. Kondisi itu membuat pengusaha tidak kuat menyelamatkan usaha mereka karena pengeluaran lebih besar dibanding pemasukan.

“Sekarang coba lihat mal Meulaboh yang dulunya membludak penjual dan pembeli, hari ini sudah sepi. Masyarakat saat ini sudah terjepit perekonomian tentunya berdampak pada daya beli terhadap aneka batu alam,” kata Nazaruddin seperti dilansir kantor berita Antara, Minggu.

Nazaruddin menjelaskan, selain dipengaruhi daya beli rendah, harga jual-beli batu akik juga tidak ada standarnya, tidak seperti intan. Selain itu ada hal yang membuat harga bermacam jenis batu dari bumi Aceh terjun bebas. Itu adalah penjual batu akik bongkahan yang menggondol komoditas kerajinan ini ke luar Aceh bahkan luar negeri dengan harga jomplang murah.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya