SOLOPOS.COM - Gede Pasek Suardika (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com JAKARTA — Deklarasian organisasi kemasyarakatan (ormas) Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) milik mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Minggu (15/9), sepertinya benar-benar membikin Partai Demokrat ketir-ketir. Buktinya, kehadiran I Gede Pasek Suardika dalam acara itu berbuntut panjang.

Gede Pasek Suardika, Rabu (18/9/2013), mengisyaratkan bakal adanya pergantian Ketua Komisi III. Meski demikian, ia menampik alasan pergantian ketua Komisi III DPR yang dikuasai Fraksi Demokrat itu disebabkan karena kehadirannya pada acara Anas itu. “Pergantian ini tidak ada kaitannya dengan kehadiran saya pada pendeklarasian ormas milik Anas, ini memang sudah waktunya dirotasi” ujar Pasek yang dijumpai seusai memimpin fit and proper test calon hakim agung di Ruang Rapat Komisi III DPR.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Kendati Pasek mengatakan bahwa hingga kini Komisi III belum menerima surat pergantian ketua, tetapi Pasek memasrahkan pergantian itu karena sepenuhnya kewenangan Fraksi Demokrat. Lebih lanjut, Ruhut Sitompul adalah sosok yang dianggap mampu memimpin Komisi III karena memiliki pengalaman di bidang hukum selama 30 tahun.

“Sebelumnya Ruhut hanya harap-harap cemas, tapi sekarang menjadi harap-harap nyata. Selama ini kan dia diketahui menginginkan menjabat sebagai Ketua Komisi III DPR,” terangnya.

Pasek juga memastikan siap untuk ditempatkan di komisi manapun, karena sudah diberi kepercayaan oleh rakyat. Menanggapi tudingan bahwa dia diberikan sanksi dan teguran karena dianggap tidak loyal terhadap partai dan pimpinan karena menghadiri acara sebuah ormas milik Anas, dia menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk ikut berpartisipasi pada sebuah ormas sesuai dengan Pasal 28 E UUD 1945 yang berisi tentang kebebasan berserikat dan berkumpul. Sehingga, jika ada pihak yang melarang keterlibatannya pada suatu ormas maka, itu termasuk perbuatan melanggar HAM.

Pasek mempertanyakan bagian mana yang dilanggar dalam keikusertannya dalam ormas. Padahal selama ini banyak politisi yang aktif di ormas, tapi mereka tidak pernah mendapat sanksi Menurutnya, Ketua Harian Partai Demokrat belum siap untuk mengendarai bis besar yang berisi fraksi partai sehingga, menimbulkan kepanikan ketika ada anggotanya yang terlibat dalam sebuah ormas. “PPI itu kan ormas kecil, lalu apa mesti ditakutkan?” tanyanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya