SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

Ilustrasi (Rahmatullah/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Defisit anggaran melonjak hampir dua kali lipat dari Rp47 triliun pada 2010 menjadi Rp84 triliun pada 2011.

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Ketua BPK, Hadi Poernomo, Selasa (29/5/2012) mengatakan defisit semakin besar karena kenaikan pendapatan negara jauh lebih kecil dari kenaikan belanja negara.

Laporan Hasil Pemeriksaan BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) 2011 menyatakan pendapatan negara tumbuh Rp175 triliun pada tahun lalu, sedangkan belanja negara naik Rp252,88 triliun.

Kenaikan pendapatan tertinggi bersumber dari penerimaan perpajakan yang tumbuh 20,82% dari 2010 menjadi Rp150,57 triliun pada 2011.

Hadi menambahkan kenaikan defisit anggaran diikuti oleh kenaikan pembiayaan (utang) pemerintah yang mencapai Rp131 triliun pada 2011 atau naik 42,39% dari nilai pembiayaan pada tahun sebelumnya yang sebesar Rp92 triliun.

Nilai aset pemerintah per 31 Desember 2011 setelah diaudit mencapai Rp3.023 triliun, lebih besar Rp600 triliun dari satu tahun sebelumnya.

“Kenaikan tersebut berasal dari pengadaan aset, inventaris dan penilaian kembal (IP) aset tetap dan pencatatan hasil IP atas aset KKKS dan eks BPPN masing-masing senilai Rp81 triliun dan Rp38 triliun,” katanya di DPR.

Kewajiban pemerintah pusat per 31 Desember 2011 bernilai Rp1.947 triliun yang terutama bersumber dari utang jangka panjang senilai Rp1.701 triliun. Adapun Saldo Anggaran Lebih pada periode yang sama adalah Rp105 triliun dengan saldo kas dan setara kas senilai Rp121 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya