SOLOPOS.COM - Spanduk baru bergambar Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dipasang di pinggir Jalan Duren, Griyan Baru, Baturan, Colomadu, Karanganyar, Rabu (20/9/2023). (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan politikus Partai Golkar yang kini bergabung ke Gerindra, Dedi Mulyadi, mengatakan duet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka jika terwujud bakal menjadi perkawinan dua generasi.

Perkawinan dua generasi itu, menurutnya, bakal mengguncangkan sejarah perpolitikan Indonesia.

Promosi Tumbuh Pesat, Agen BRILink Catatkan Transaksi Rp370 Triliun di Kuartal I-2024

“Mas Gibran yang di usia relatif muda, menurut saya sih no problem (mendampingi Prabowo),” kata mantan Bupati Purwakarta itu, Kamis (12/10/2023).

Dedi menyampaikan saat ini sedang menggeliat sosok pemimpin muda menjadi pemimpin sukses.

Sebab, kata dia, pemimpin muda bisa mengelola birokrasi lebih efisien, menguasai media digital dan visioner.

“Jangan pernah ada keraguan dalam memilih pemimpin muda,” kata Dedi yang juga menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra.

Ia bercerita saat usianya 30 tahun terpilih menjadi wakil bupati termuda di Indonesia banyak orang yang mencibir dan meragukannya.

Namun ia berhasil menjadi Bupati Purwakarta selama dua periode berikutnya.

Disebutkan setelah dirinya memimpin Purwakarta, banyak perubahan mendasar dan inovasi yang dihadirkan.

Sehingga kini Purwakarta namanya banyak dikenal, baik di dalam maupun luar negeri.

“Nah Mas Gibran juga yang di usia relatif muda, menurut saya sih no problem. Mas Gibran kan pernah jadi wali kota, langsung jadi cawapres yah biasa aja, lalu masalahnya apa? Banyak yang sebelumnya bukan wali kota bisa jadi cawapres,” kata Dedi.

Menurut dia, perpaduan Prabowo Subianto yang sudah senior dan matang dalam memimpin juga berpolitik akan sangat baik disandingkan dengan Gibran Rakabuming yang merupakan sosok muda.

“Bagus dong itu perkawinan dua generasi yang mengguncangkan, saya setuju (Gibran), mendukung banget. Saya setuju dukung perpaduan itu,” katanya.

Ditanya terkait politik dinasti, Dedi menyampaikan bagi dirinya, tak ada soal terkait omongan orang soal politik dinasti.

Sebab di Indonesia banyak pemimpin yang anak atau cucunya meneruskan kepemimpinan. Terlebih semuanya melalui proses yang sama, yakni dipilih langsung oleh rakyat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya