SOLOPOS.COM - Anies Baswedan saat masih menjabat Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), di Bantul, DI. Yogyakarta, Senin (04/05/2015). (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Sesi pertama debat Pilkada Jakarta langsung diwarnai aksi Anies Baswedan menyerang Ahok.

Solopos.com, JAKARTA — Ketiga pasangan calon gubernur DKI Jakarta telah menyampaikan visi dan misi tentang reformasi birokrasi. Yang menarik, calon nomor urut 3, Anies Baswedan, memulai pemaparannya dengan “serangan” kepada calon nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purmana (Ahok) sebagai petahana.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Agus Harimurti Yudhoyono menyatakan akan mewujudkan Jakarta sebagai kota yang maju, unggul, dan modern, namun humanis dan mengakar pada jati diri bangsa Indonesia. Dia berjanji akan menjadi orang terdepan dalam membangun birokrasi yang kapabel dan akuntabel.

“Sehingga kita bisa mengatasi masalah, khususnya kepadatan penduduk, termasuk penyediaan transportasi, kesetahan, dan lainnya. Untuk itu, diperlukan birokrasi yang berkualitas sehingga saya bisa melayani publik dengan berkualitas,” katanya.

Sementara itu, dalam pemaparan visi dan misinya, Ahok mencontohkan pelayanan terpadu satu pintu yang dibentuk pada 2013 lalu. “Orang bertanya kenapa badan pelayanan? Bukan perizinan? Kalau perizinan, warga datang ke kami yang berkuasa. Tapi kalau pelayanan, wargalah atasan kami,” kata Ahok.

Pelayanan publik ini, kata Ahok, membutuhkan pelayan yang punya empati dan melayani rakyat. Untuk itu, dia menaikkan tunjangan kinerja, membuat sistem, dan indikator bagi para PNS untuk mendapatkan tunjangan itu.

Dia juga menyinggung pelayanan publik yang bisa dijangkau semua semua pihak, termasuk ramah disabilitas. “Sistem harus membuat rakyat bisa mengakses layanan publik tanpa banyak transportasi.”

Calon nomor urut 3, Anies Baswedan, seperti janjinya, tampil menyerang. Menurutnya, Jakarta punya aset birokrasi yang besar, namun tidak dimanfaatkan secara maksimal.

“Sudah itu terjadi? Belum! Rapornya merah, kalau kita lihat di sini, laporan kinerjanya [Pemprov DKI] ‘CC’, audit BPK tidak ada yang wajar tanpa pengecualian [WTP], Ombudsman memberi skor 61,2, rangking kinerja, DKI nomor 16,” kata Anies membeberkan data bernuansa negatif.

Menurutnya, menata kota lebih dari sekedar menata gedung. Anies menjanjikan akan menata kota bersama rakyat agar bisa meraih kesejahteraan dan bahagia. “Maka, yang bertanggung jawab adalah birokrasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya