Solopos.com, SOLO — Debat calon presiden (capres) dan calon wakil presiden menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2024 sudah di depan mata. Debat perdana akan digelar pada Selasa (12/12/2023) di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) pusat di Jakarta.
Pada kesempatan pertama ini, para capres akan beradu gagasan tentang pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, serta peningkatan layanan publik dan kerukunan warga. Acara ini disiarkan langsung melalui siaran TVRI dan RRI pukul 19.00 WIB.
Promosi BRI dan Microsoft Eksplorasi AI demi Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam mengatakan bahwa debat pasangan calon presiden dan wakil presiden memengaruhi kemenangan di Pilpres 2024.
Apalagi, penentuan format debat Pilpres 2024 yang disusun oleh KPU RI sempat menjadi sorotan. Menurutnya, kondisi itu tak terlepas dari dampak terhadap peluang kemenangan capres/cawapres.
“Hal itu tak lepas dari besarnya dampak politik dari proses debat pilpres terhadap peluang kemenangan pasangan capres/cawapres,” kata Umam saat dihubungi Antara di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Umam menilai debat pilpres akan memberikan peluang terbuka bagi pemilih untuk menilai apakah pasangan capres/cawapres yang akan mereka dukung memiliki kredibilitas, kapasitas, dan pemahaman memadai terkait isu-isu strategis dan kebijakan publik, serta nasib rakyat lima tahun ke depan.
Pandangan Pakar
Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin mengatakan bahwa debat perdana antar-capres menjelang pilpres 2024 dapat memengaruhi pilihan swing voters atau pemilih bimbang.
“Saya melihat debat bisa memengaruhi pilihan seseorang. Bagi yang masih swing voters, bagi yang galau masih belum menentukan, bisa saja ketika melihat debat mereka akan memilih dan menentukan pasangan calon,” kata Ujang saat dihubungi dari Jakarta, Senin.
Ujang mengemukakan bahwa debat perdana merupakan momen penting untuk melihat gagasan para capres sehingga dapat memengaruhi pemilih bimbang maupun pemilih pemula.
“Kalau kita bicara apa pentingnya, ya, sangat penting. Untuk melihat isi kepala dari capres/cawapres, untuk melihat visi dan misi, program-program, serta ide atau gagasan yang ditawarkan kepada publik atau masyarakat Indonesia, termasuk para pemilih pemula,” ujarnya.
Menurut Ujang, pemilih bimbang dan pemula juga dapat melihat gaya bahasa maupun gestur tubuh oleh para capres dalam debat perdana untuk menentukan pilihannya.
“Jadi, pentingnya debat bukan hanya sekadar di atas panggung, presentasi, sudah. Tidak, tetapi rakyat Indonesia, terutama pemilih pemula itu bisa menilai seperti apa ide atau gagasannya? Seperti apa program-program, visi dan misinya? Seperti apa presentasinya? Bagus atau tidak gaya bahasanya? Lalu gestur tubuh dalam presentasi itu ‘kan dinilai semua,” katanya.