SOLOPOS.COM - Cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, tampil di Debat Cawapres 2024. (Youtube/KPU RI)

Solopos.com, SOLO — Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka, menyebutkan pembangunan IKN tidak perlu hanya membebani APBN, tetapi juga membutuhkan investor. Hal itu disampaikan menjawab pertanyaan panelis pada segmen kedua Debat Cawapres 2024, Jumat (22/12/2023) malam.

Adapun pertanyaan yang diajukan adalah, “Hanya sepertiga APBN yang bisa digunakan untuk membiayai pembangunan. Padahal janji dan program kerja paslon perlu biaya tinggi. Mana yang jadi prioritas anggaran, pembangunan infrastruktur fisik atau pembangunan kualitas SDM dan ekonomi rakyat?” tanya moderator debat.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Menjawab pertanyaan tersebut, Gibran menjadikan proyek IKN sebagai contoh. Dia menyebut banyak pihak yang masih gagal paham tentang proyek warisan ayahnya tersebut.

“Tidak semua pembangunan IKN memakai APBN. Banyak yang gagal paham. Hanya 20% yg pakai APBN sisanya investasi swasta dan luar negeri. Pembangunan infrastruktur fisik atau SDM, keduanya penting dan harus dijalankan secara paralel. Untuk menuju ndonesia emas butuh generasi emas. Contoh pembangunan SDM misalnya di SMK. Bagaimana agar siswa SMK bisa memenuhi kebutuhan zaman, sehingga ketika lulus mereka siap kerja siap memenuhi tantangan kerja. Kalau infrastruktur fisik bisa kerja sama dengan swasta. PR kita ke depan harus bisa menambah penerimaan negara. Kami akan membentuk badan penerimaan negara yang diketuai oleh presiden. Kita ingin menaikkan rasio pajak, sehingga penerimaan negara bisa dipakai untuk pendidikan, kesehatan, dan lain-lain,” terangnya.

Pernyataan itu kemudian ditanggapi oleh Mahfud Md yang mengaku tertarik dengan proyek IKN. Dia menyebut sejauh ini belum ada investor yang berinvestasi di sana.

“Mas Gibran saya tertarik tentang IKN, itu warisan Jokowi. Anggaran IKN 20% APBN dan lainnya investor. Sejauh yang kita baca, sampai sekarang belum ada investor di sana. Coba kalau memang ada, sebutkan yang mana. Justru ratusan hektare tanah di sana dikuasai pengusaha tertentu. Semua yang sudah jadi itu sekarang dananya dari APBN,” kata Mahfud Md.

Sementara itu, Muhaimin Iskandar memiliki pandangan berbeda, yaitu tentang kemampuan membaca skala prioritas. “Saya setuju yang paling penting bukan fisik atau SDM, tetapi kemampuan membaca skala prioritas. Seluruh proyek besar yang ambisius tentu membebani APBN. Oleh sebab itu, membaca skala prioritas yang penting,” terang Cak Imin.

Mendengar jawaban Cak Imin, Gibran pun menyerang balik. Dia mengungkit sosok Cak Imin yang ikut meresmikan IKN bersama Presiden Jokowi, kini justru tidak mendukung pembangunan itu dilanjutkan.

“Saya ingat sekali Cak Imin ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN. Ini gimana kok tidak konsisten, dulu dukung sekarang tidak, karena jadi wakilnya Pak Anies. IKN ini bukan simbol pembangunan pemerintahan, tetapi pemerataan di Indonesia, juga transformasi fisik pembangunan di Indonesia. Kalau soal investor, Prof Mahfud habis ini mungkin bisa cari di internet, sudah banyak yang masuk itu investornya. Mungkin setelah pilpres ini pasti banyak investor yang masuk karena mereka melihat stabilitas,” jawab Gibran.

Sebagaimana diketahui, Debat Cawapres 2024 yang dimulai pukul 19.00 WIB itu akan menjadi ajang adu argumen dan gagasan tiga kandidat calon wakil presiden (cawapres) 2024, yaitu Muhaimin Iskandar, Gibran Rakabuming Raka, dan Mahfud Md.

Adapun tema yang akan diperdebatkan adalah ekonomi kerakyatan, ekonomi digital, keuangan, investasi, pajak, perdagangan, pengelolaan APBN dan APBD, infrastruktur, dan perkotaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya