SOLOPOS.COM - Prabowo Subianto dalam Debat Pertama Calon Presiden Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023) malam. (KPU)

Solopos.com, SOLO — Debat Capres 2024 yang digelar KPU, Selasa (12/12/2023) malam semakin seru pada segmen keempat. Pada kesempatan kali ini, para calon presiden (capres) saling bertanya satu sama lain tentang rencana ke depan sebagai pemimpin negeri ini.

Debat Capres 2024 kali ini adalah yang pertama dari lima rangkaian debat yang dijadwalkan KPU. Adapun tema debat kali ini adalah pemerintahan, hukum, hak asasi manusia (HAM), pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Pada segmen keempat ini, para capres akan saling bertanya untuk menggali gagasan masing-masing. Kesempatan pertama diberikan kepada Anies Baswedan untuk bertanya kepada Prabowo Subianto.

“Pada 25 Oktober 2023 Prabowo mendaftar ke KPU sebagai capres setelah keputusan MK, kemudian di MK dibentuk MKMK yang hasilnya ada pelanggaran berat terkait etika. Bapak punya waktu sampai 13 November 2023, sesudah bapak mendengar pencalonan persyaratannya bermasalah secara etika. Bagaimana perasaan bapak terkait hal tersebut?

Prabowo pun menjawab, tidak ada masalah secara hukum dalam prosesnya mendaftar sebagai capres bersama Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres. Dia bahkan dengan tegas menyatakan tidak takut tidak memiliki jabatan.

“Jadi, tim saya oleh pakar hukum menyampaikan dari segi hukum tidak ada masalah. masalah yang dianggap pelanggaran etika sudah diambil tindakan dan keputusan, kemudian sudah ada tindakan dan tindakan itu pun masih diperdebatkan. Tapi intinya adalah putusan itu final dan tidak dapat diubah. Kita ini bukan anak kecil, Anda juga paham, sudahlah. Intinya rakyat yang memilih, rakyat yang tentukan. Saya tidak takut tidak punya jabatan, sorry ye, sorry ye. Saya tidak punya apa-apa. Saya sudah siap mati untuk negara ini,” sambung dia.

Anies Baswedan lantas menyoroti fenomena orang dalam di berbagai lini kehidupan di negeri ini. Dia berpendapat, orang dalam itu akan merusak tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Fenomena ordal ini menyebalkan. Di Indonesia kita menghadapi ini. Ada ordal di mana-mana yang membuat etika luntur, meritokratik tidak berjalan. Jika hal ini terjadi sampai di puncak, negeri ini rusak,” tandasnya.

Menanggapi hal itu, Prabowo meminta Anies untuk menyerahkan semua keputusan di tangan rakyat. Sebab, pada hakikatnya pemilu digelar untuk mendapatkan suara rakyat.

“Mas Anies, dalam demokrasi, kekuasaan ada di rakyat. Hakim tertinggi di rakyat. Tanggal 14 Februari, rakyat yang ambil keputusan. Kalau kami tidak benar, salah, rakyat yang akan menghukum kami,” tegas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya