SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com)–Ada rencana sejumlah anggota Dewan untuk studi banding ke Swiss. Namun pengajuan ditolak mentah-mentah oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Swiss karena waktu yang dipilih saat parlemen negara tersebut sedang reses.

“Ada yang mau datang, sebenarnya baru penjajakan akan ke sini. Tapi saya katakan nggak bisa, karena mereka reses,” kata Duta Besar RI di Swiss, Djoko Susilo, Selasa (19/4/2011).

Promosi Cuan saat Ramadan, BRI Bagikan Dividen Tunai Rp35,43 Triliun

Djoko tidak ingat dari komisi berapa anggota DPR yang akan berkunjung. Yang jelas, pemilihan waktu yang diajukan jelas tidak akan efektif. “Jadi DPR sini itu kalau menjelang pemilu repot. Tapi mereka malah ke sini,” ujar mantan anggota DPR.

Secara prinsip, Djoko sebetulnya ingin memperkenalkan sistem kerja parleman Swiss ke anggota DPR asal Indonesia. Khususnya bagi para anggota Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).

“Di Swiss soalnya nggak banyak fasilitas, anggota DPR itu hanya dapat laptop. Dapat uang semacam ganti transpor setahun dan biaya sekretaris,” sambungnya.

Jika dihitung, kata politisi PAN ini, jumlahnya berbeda dengan gaji angggota Dewan di Tanah Air. Terutama jika dibandingkan dengan pendapatan per kapita negara tersebut.

“Di sini selisihnya kecil dengan pendapatan per kapita. Masih waraslah, kalau di Indonesia saya pernah menghitung, gaji mereka itu setahun USD 100.000 dengan income per kapita kita USD 3.000,” sindirnya.

Sebelumnya, berbekal draf RUU Fakir Miskin yang masih setengah jadi, rombongan komisi VIII DPR bertolak ke Australia dan China. Rombongan yang dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Gondo Radityo Gambiro bertolak ke Australia dan China pada hari Minggu (17/4/2011). Rombongan akan melakukan tour ke dua negara tersebut hingga 24 April 2011.

Tidak ketinggalan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR pun ikut melawat ke Amerika Serikat dan Inggris. Kunjungan yang dilakukan BURT DPR dijadwalkan di awal bulan Mei 2011. Komisi I DPR juga melakukan kunjungan ke Amerika Serikat 1-7 Mei 2011 dengan menghabiskan anggaran Rp 1.405.548.500.

(dtc/tiw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya