SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Cilacap (Solopos.com)-– Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral, Darwin Zahedy Saleh menyatakan upaya pemadaman kebakaran di Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), telah berjalan baik walaupun sempat ada gangguan gempa.

“Saat ini tinggal memadamkan tangki 31-T7, sedangkan tangki 104 sangat kita jaga agar tidak terganggu. Kondisi saat ini, alhamdulillah sudah berada pada 28,5 derajat Celcius, tadi malam sedikit di atas 30 derajat Celcius,” kata Darwin kepada wartawan, di Cilacap, Senin (4/4/2011).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dengan diisolasinya tangki 104, ujar dia, pemadaman dapat difokuskan pada tangki 31-T7.

Pada dasarnya, lanjut Darwin, tangki-tangki tersebut merupakan tangki komponen, bukan tangki produksi sehingga tidak mengganggu produksi dan tingkat pasokan BBM untuk Jateng dan Jawa Barat maupun nasional.

Menurut dia, saat ini sedang disiapkan langkah khusus untuk memadamkan api di tangki 31-T7.

“Langkah khusus yang sedang disiapkan adalah memfabrikasi pipa-pipa untuk dipasang pada sistem pompa nafta yang dialihkan untuk dialiri air dan digabung dengan ‘foam’ sehingga dapat digunakan untuk memadamkan api,” jelasnya.

Menurut dia, pemadaman menggunakan “terminator” (truk pemadam api berkapasitas sangat besar-red) ini diharapkan dapat dilakukan secepatnya setelah proses fabrikasi selesai.

“Mudah-mudahan pukul 14.00 WIB dapat digunakan,” imbuhnya.

Dikemukakan dia, estimasi waktu pemadaman diperkirakan mencapai dua jam.

Disinggung mengenai kemungkinan indikasi penyebab kebakaran tersebut karena faktor usia tangki, dia mengemukakan, pihaknya tidak ingin menyimpulkan seperti itu karena terlalu sederhana.

Dalam hal ini,  dia, mengganti semua tangki yang sudah tua belum tentu baik.

Sementara itu, Dirjen Migas, Evita Legowo menyatakan, pihaknya akan mengaudit Pertamina RU IV Cilacap pascapemadaman.

“Yang diaudit, misalnya ketahanan masing-masing tangki akan dicek, apakah jaraknya cukup baik, bagaimana jarak kompleks tangki dengan kilang. Tetapi itu masih jauh, kita akan evaluasi,” jelasnya.

Secara terpisah, Manajer Media PT Pertamina (Persero) Wianda Pusponegoro mengatakan, saat ini kondisi hidrokarbon di dalam tangki 31-T7 tinggal 30 persen.

“Fokus kita hari ini untuk menangani itu (tangki 31-T7, red.) dengan menggunakan alat ‘terminator canon foam’. Ini semacam pelontar ‘foam’ yang mempunyai daya lontar cukup kuat yang mencapai 3.000 galon per menit sehingga diharapkan dapat langsung menembak api di tangki 31-T7,” terangnya.

nad/ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya