SOLOPOS.COM - Ilustrasi water salute (Instagram @ap_airports)

Solopos.com, JAKARTA — Anda beruntung, jika dapat menyaksikan prosesi water salute ketika sedang berada di bandara.

Tahukah Anda? Jika di Indonesia, prosesi tersebut kerap kali dilakukan apabila ada inaugural flight. Istilah Inaugural flight merupakan sebuah momen di mana pesawat melakukan penerbangan perdananya.

Promosi Keren! BRI Jadi Satu-Satunya Merek Indonesia di Daftar Brand Finance Global 500

Disamping itu, prosesi upacara water salute atau water canon salute ternyata juga merupakan sebuah bentuk penghormatan yang diberikan tak hanya ketika ada inaugural flight, seperti peluncuran pesawat jenis baru, peluncuran rute perjalanan baru, hingga untuk memperingati peristiwa tertentu.

Namun, Water salute juga menjadi bentuk penghargaan bahkan ucapan terima kasih yang diberikan kepada pilot maupun tokoh penting yang turut serta dalam perjalanan dengan pesawat udara tersebut.

Namun, bagaimana sejarah di balik prosesi water salute yang biasa kita temui di bandara ini?

Seroang pilot kelahiran Jerman, Kapten Joe dalam kanal Youtube-nya pernah membahas tentang sejarah prosesi water salute. Pada sebuah unggahan videonya yang berjudul Why do Planes Get Water Salutes, diceritakan upacara water salute diperkirakan telah menjadi tradisi sejak era 1990-an.

Mulanya, water salute ternyata menjadi tradisi yang dilakukan oleh satuan Angkatan Laut. Dahulu, kapal laut yang akan melakukan perjalanan pertamanya akan dilepas dengan semburan air yang dikeluarkan dari fireboat atau kapal pemadam.

Hal itu kemudian menjadi inspirasi yang dibawa ke dunia penerbangan. Water salute dalam dunia penerbangan kali pertama di tembakkan di Bandara Internasional Salt Lake City sebagai penghormatan kepada para pilot Delta Airlines yang memasuki masa purnatugas.

Prosesi water salute dilakukan dengan melibatkan kendaraan petugas pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK) atau Airport Rescure and Fire Fighting (ARFF).

Untuk melakukan water salute, umumnya dibutuhkan dua kendaraan besar agar dapat membentuk lengkungan air dari sisi kanan dan kiri badan pesawat. Akan tetapi jumlah tersebut bisa berbeda menyesuaikan dengan ketegori bandara dan jenis kendaraan pemadam yang dimiliki bandara tersebut.

Prosesinya pun tidak memakan waktu yang lama. Kendaraan hanya melakukan semburan air selama 2 menit. Kendati terbilang sebentar, namun dalam sekali prosesi sebuah kendaraan PKP-PK dapat menghabiskan setidaknya 3.000 galon air.

Menariknya lagi, jika semburan air dilakukan pada waktu tertentu, seperti pagi atau siang hari, Anda akan beruntung karena dapat melihat bias cahaya berbentuk pelangi di atas lengkungan air tersebut lo.

Meski tampaknya mudah dan terlihat indah, tetap ada hal yang perlu dipersiapkan jika sebuah bandara akan mengadakan prosesi water salute. Salah satunya adalah melakukan koordinasi ­dengan otoritas bandara, kru pesawat, dan juga Air Traffic Controller (ATC).

Jika asal melakukan semburan, salah-salah penumpang akan mengira jika pesawat yang mereka tumpangi tengah berada dalam kondisi darurat. Tidak hanya itu, tanpa adanya koordinasi, water salute juga dapat membahayakan keselamatan penumpang pesawat udara.

Seperti halnya pada peristiwa yang terdadi di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab. Tidak adanya koordinasi kala itu membuat semburan water salute justru membuka pintu emergency exit pesawat milik maskapai Saudi Arabian hingga merusak badan pesawat dan melukai seorang penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya