SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Apa kaitan anggota DPR dari PDIP Emir Moeis dengan perusahaan Bakrie? Entahlah. Namun, saat Emir akan menyetor dana Rp 5 miliar ke Bank Century, petugas bank mengambil uang itu di kantor Wisma Bakrie 2. Uang cash sebanyak itu diletakkan di dalam kardus.

Zederick Emir Moeis (ZEM) merupakan nasabah Bank Century. Sebagai nasabah, dia menyetor uang ke Bank Century dalam jumlah cukup besar. Karena itu, muncul dugaan bahwa Emir juga kecipratan dana dari Century. Dugaan ZEM terlibat kasus Century ini berdasarkan dokumen yang diterima wartawan Jumat (12/2).

Promosi BRI Sambut Baik Keputusan OJK Hentikan Restrukturisasi Kredit Covid-19

Dalam dokumen yang berjudul ‘Transaksi Keuangan Mencurigakan atas Nama ZEM’ (terkait penggelapan dana kas valas Bank Century), disebutkan bahwa Emir Moeis secara rutin menerima setoran valas tanpa disertai fisik bank notes-nya ke rekening atas nama dirinya pada periode 2007-2008. Emir juga disebut menerima dana valas secara tunai dari Bank Century dalam jumlah relatif besar, namun tidak dicatat dalam pembukuan bank.

Sumber asal dana valas yang disetorkan ke rekening Emir atau pun yang diserahkan langsung kepada Emir diindikasikan berasal dari penggelapan kas valas Bank Century yang dilakukan oleh mantan Kepala Divisi Bank Notes Bank Century, Dewi Tantular. Sebagai catatan, saat ini Dewi Tantular, yang merupakan adik Robert Tantular, masih menjadi buron.

Dokumen itu juga menjelaskan proses penitipan dana tunai oleh Emir yang mengaitkan Sekretaris Nirwan D Bakrie, adik kandung Aburizal Bakrie. Sekitar bulan April 2008 pukul 16.00 WIB, Account Office (AO) Private Banking Bank Century Stefannie, dihubungi oleh Emir. Saat itu, Emir bermaksud menyetorkan dana ke Century sebesar Rp 10 miliar.

Ketika itu, Stefannie menjelaskan bahwa kas sudah tutup. Namun Emir tetap ingin menyimpan dananya di Bank Century. Stefannie kemudian meminta izin Dewi Tantular untuk penitipan dana ke Khasanah KPO Senayan. Dewi menyetujui penitipan dana Emir tersebut dengan syarat keesokan harinya segera diambil dan dijadikan deposito sebagaimana permintaan Emir.

Setelah mendapat izin dari Dewi, Stefannie didampingi Suherman, AO Bank Century, dan dua orang keamanan bank mengambil dana di Wisma Bakrie 2. Stefannie menerima dana yang sudah tersimpan dalam dua kardus dan ditutup rapi dengan menggunakan lakban. Dana itu diserahkan kepada Stefannie oleh Ani, Sekretaris Nirwan D Bakrie.

Setelah dana diambil, Stefannie dihubungi oleh Emir. Lewat hubungan telepon itu, Emir mengklarifikasi bahwa dana yang tersimpan di dalam kardus sebesar Rp 5 miliar, bukan Rp 10 miliar. Dana dalam kardus itu selanjutnya dibawa ke KPO Senayan dan diserahkan kepada Tjoeng I Tung (TIT), kasir valas Century pada pukul 18.30 WIB untuk disimpan dalam khasanah bank.

Keesokan harinya, Emir menghubungi kembali Stefannie dan menjelaskan bahwa uang yang ditipkan tidak jadi didepositokan karena akan digunakan untuk kepentingan lain.  Emir juga memberitahukan bahwa dana akan diambil oleh tiga orang.

Pada kenyataannya, dana itu tidak diambil seluruhnya, namun diambil secara bertahap oleh tiga orang itu. Pada saat pengambilan dana tidak dibuatkan tanda terima karena dana tersebut merupakan barang titipan dan di luar tanggung jawab marketing dan pihak bank. Catatan jumlah dana yang diambil hanya ditulis di atas kardus oleh Suherman.

Beberapa bulan kemudian sekitar bulan Juli 2008, Emir menghubungi Stefannie dan diperintahkan kembali mengambil dana di Wisma Bakrie 2. Kasus seperti bulan April 2008 itu terjadi kembali.

Terhadap keterangan dalam dokumen ini, Emir mengaku dirinya memang nasabah Bank Century. Namun, saat ditanya apa keterkaitan Emir dengan Sekretaris Nirwan D Bakrie dan Wisma Bakrie 2 dalam hal penitipan dana tunai ke Century, Emir belum menjawab. Hanya saja, Emir menegaskan dirinya tidak terkait sama sekali dengan kasus Bank Century.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya