SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta (Solopos.com) — Bank Indonesia mencatat dana masyarakat di perbankan hingga pekan ketiga Februari 2011 turun senilai Rp 13,8 triliun dari awal Februari 2011 yang tercatat sebesar Rp 2.286,88 triliun.

Dari sisi realisasi kredit, bank sentral mengungkapkan selama tiga pekan di Februari 2011 kredit perbankan tumbuh Rp 17,42 triliun menjadi Rp 1.744,04 triliun dibanding awal Februari 2011 senilai Rp 1.726,62 triliun.

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Hal itu seeprti disampaikan Kepala Biro Hubungan Masyarakat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah di Jakarta, Senin (28/2/2011).

“Penyaluran kredit terus meningkat, setelah sempat turun selama dua minggu pertama akibat January Effect. Sampai dengan minggu ketiga Februari 2011, kredit tercatat sebesar Rp 1.744,04 triliun. Sementara itu penghimpunan DPK (dana pihak ketiga) kembali mengalami penurunan dibanding awal Februari 2011 yang menjadi Rp2.273,08 triliun,” ujar Difi.

Difi menjelaskan dibanding pekan sebelumnya penurunan terjadi pada DPK rupiah yang turun Rp 21,33 triliun, sedang untuk DPK valas naik Rp 8,04 triliun. “Penyaluran kredit yang meningkat sedang DPK turun menyebabkan LDR perbankan meningkat dari 76,02% menjadi 76,73%,” terang Difi.

Seperti diketahui, Di awal Februari 2011 penyaluran kredit perbankan mencapai Rp1.730,78 triliun. Sedangkan untuk DPK perbankan tercatat sebesar Rp 2.286,88 triliun.

Pada bagian lain Difi mengatakan penempatan dana perbankan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Term Deposit menunjukkan penurunan meskipun BI rate mengalami kenaikan 25 bps sejak 4 Februari 2011. Hal ini, lanjut Difi diperkirakan akibat meningkatnya kebutuhan likuiditas perbankan untuk ekspansi kredit.

“Penempatan SBI dan Term Deposit sampai dengan minggu ke-3 Februari 2011 tercatat masing-masing sebesar Rp 130,47 triliun dan Rp 227,86 triliun atau turun dibandingkan posisi 1 Februari 2011 (sebelum BI rate dinaikkan) yang masing-masing sebesar Rp 142,68 triliun dan Rp 240,79 triliun,” jelas Difi.

(dtc/try)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya