SOLOPOS.COM - Ilustrasi dana BOS. (istimewa)

Solopos.com, SOLO—Kekurangan murid bagi SD negeri berdampak signifikan. Mereka harus rela dana Bantuan Operasional Siswa (BOS) berkurang. Hal itu lantaran dana BOS disalurkan berdasarkan jumlah siswa yang ada di sekolah. 

Saat ini, berdasarkan keterangan Dinas Pendidikan Kota Solo jenjang SD nominal dana BOS mencapai Rp900.000 per anak selama satu tahun.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Kepala SDN Nayu Barat 1 Solo, Inawangsih, menyebut saat ini sekolahnya baru mendapatkan satu siswa dari jalur zonasi. Dia mengatakan hal itu bakal berdampak pada penerimaan pada penerimaan jumla dan BOS.

“Penerimaan BOS kita semakin menurun, ini menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Nanti untuk operasionalnya kita harus benar-benar penting, dan mana yang harus dipangkas,” kata dia kepada Solopos.com, Senin (10/7/2023).

Dia terpaksa memangkas alokasi dana untuk peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) atau guru. Biasanya para guru difasilitasi untuk pelatihan. Dia mengatakan guru diharuskan belajar secara mandiri.

“Sebenarnya kita tetap butuh untuk meningkatkan SDM, tapi karena dana BOS yang begitu minim ya kita berusaha kinerja tapi sebisa mungkin tanpa biaya,” kata dia.

Dia mengatakan dengan dana BOS yang minim pihaknya kesulitan untuk mengembangkan inovasi pembelajaran. Terlebih sesuai peraturan dari Disdik Solo, sekolah negeri dilarang memungut biaya dari mana pun.

“Kita memang tidak bisa menarik dari orang tua. Lalu dengan minimnya kita harus pandai-pandai bagaimana pembelajaran harus berkualitas, dan itu memang dari bapak ibu guru kami masih menggunakan dana pribadi,” kata dia.

Dia mengatakan para guru memang melakukan peningkatan mutu pembelajaran secara sukarela. Hal itu agar SD tidak kalah inovatif dengan sekolah lain.

“Kita hanya ikhlas, ke depan yang kita ambil berkahnya. Karena untuk pendanaan sangat minim sekali,” kata dia.

Hal serupa disampaikan Kepala SD Tumenggungan Solo, Lelly Maria mengatakan seiring minimnya siswa yang dipimpinnya.

Dia mengatakan jumlah siswa tahun lalu berjumlah 74 dan sudah meluluskan 20 siswa dari kelas VI. Lalu hanya terdapat tambahan sebanyak dua siswa pada PPDB tahun ini.

“Dengan jumlah murid sedikit, BOS pasti juga sedikit. Yang paling berat itu. Mungkin nanti ada kebijakan dari Disdik Solo bagaimana. Karena kan sekolah negeri hanya tergantung dengan BOS,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya