Damri Solo Ditarget Rp600 Juta/Bulan

Ilustrasi (Dok/JIBI/Bisnis Indonesia)

SOLO--Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang transportasi Damri Solo ditarget raup pendapatan Rp600 juta/bulan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Perum Damri Solo optimistis dapat mencapai target tersebut menyusul akan dioperasikannya empat bus pemadu moda jurusan Bandara Adi Soemarmo-Terminan Tirtonadi akhir Februari 2013.

Kepala Perum Damri Solo Sutaryadi mengatakan empat bus yang akan digunakan sebagai bus pemadu bandara terminal itu berkapasitas 25-32 kursi. Bus berasal dari internal Perum Damri dengan merek Mercedes Benz.  Bus ini akan berjalan dengan sistem cepat dan terbatas dan akan berhenti di kawasan tertentu saja.

“Jenis busnya hampir sama dengan yang kami operasikan sebagai bus sewa pariwisata. Kami sudah lama mencanangkan program itu namun kali ini baru dapat terealisasi,” jelasnya saat dihubungi Solopos.com, awal pekan kemarin.

Ia juga belum dapat menentukan target besaran kontribusi bus pemadu bandara terminal itu mengingat saat ini pihaknya masih menunggu izin trayek dari Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Jawa Tengah.

“Target awal kami akan memperkenalkan dulu kepada masyarakat karena bus ini sifatnya kan baru merintis. Kami berharap dapat meningkatkan load factor penerbangan di Solo yang saat ini baru ada 16 penerbangan,” terangnya.

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo Abdullah Usman sangat mendukung konektivitas transportasi dari Bandara Adi Soemarmo ke Terminal Tirtonadi itu. Penumpang yang dibidik terutama adalah dari penumpang pesawat low cost carrier seperti rute Solo-Balikpapan dan Solo-Banjarmasin.

“Kebanyakan dari kedua rute itu memang penumpang dari kelas ekonomi menengah ke bawah seperti karyawan perkebunan dan pertambangan di sana. Rata-rata mereka memang bertujuan ke terminal setelah dari bandara. Keberadaan bus ini akan semakin membatu mobilitas mereka,” jelasnya.