SOLOPOS.COM - Ilustrasi maskapai penerbangan (Sunaryo Haryo Bayu/JIBI/Solopos)

Dampak pelanggaran Airasia yang dirasakan maskapai lain terkait pembekuan 61 penerbangan akhirnya dikomentari Presiden Jokowi.

Solopos.com, SURABAYA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya angkat bicara soal pembekuan puluhan penerbangan menyusul pelanggaran yang ditemukan Kementerian Perhubungan pascatragedi kecelakaan pesawat AirAsia QZ-8501.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Orang nomor satu di Indonesia itu mengatakan ini memang momentum yang sangat tepat untuk membenahi standar-standar pelayanan angkutan umum di Tanah Air, baik darat, laut, maupun udara.

“Ini momentum pembenahan karena sudah bertahun-tahun [tidak ada pembenahan] dan itu dibiarkan. Ini momentum pembenahan, tapi sekali lagi tidak hanya tergantung Kemenhub, tapi ada juga [peran] AirNav Indonesia dan Angkasa Pura,” katanya saat berkunjung ke Surabaya, Sabtu (10/1/2015).

Meski saat ini Kemenhub telah bersikap tegas dengan membekukan 61 rute penerbangan yang melanggar izin, Presiden Jokowi tetap berpesan agar sikap tersebut tidak merugikan maskapai manapun. “Harus dilakukan, yang penting jangan merugikan maskapai.”

Sehari sebelumnya, Kemenhub membekukan izin terbang lima maskapai penerbangan nasional untuk 61 rute. Kelima maskapai itu a.l. Garuda Indonesia sebanyak 4 rute, Lion Air 35 rute, TransNusa 1 rute, Susi Air 3 rute, dan Wings Air 18 rute.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya