SOLOPOS.COM - Gempa bumi dengan magnitudo 7,6 Skala Richter (SR) yang mengguncang Prefektur Ishikawa Jepang, Senin (1/1/2024). (Istimewa/Tangkapan Layar)

Solopos.com, ISHIKAWA — Gempa bumi dengan magnitudo 7,6 Skala Richter (SR) disusul tsunami yang mengguncang Prefektur Ishikawa Jepang telah menewaskan setidaknya 6 orang dan lebih dari 40 orang terluka.  

Televisi publik Jepang melaporkan bahwa tercatat semua korban tewas adalah penduduk Prefektur Ishikawa, tempat gempa paling terasa dan menyebabkan kerusakan paling parah. Adapun hingga saat ini, setidaknya telah dilaporkan 50 kerusakan rumah pribadi dan bangunan tempat tinggal di wilayah negara tersebut. 

Promosi Klaster Usaha Rumput Laut Kampung Pogo, UMKM Binaan BRI di Sulawesi Selatan

Melansir TASS via Bisnis.com, tim penyelamat sedang bekerja di lokasi, karena mungkin masih ada orang yang berada di bawah reruntuhan akibat gempa kuat tersebut.  

Ada juga laporan mengenai lebih dari 50 kebakaran besar yang masih berupaya untuk dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran Jepang. Lebih lanjut, ada lebih dari 130 gempa bumi dengan kekuatan berbeda-beda telah terjadi di Jepang, sejak Senin (1/1/2024).  

Gempa yang paling dahsyat berkekuatan 7,6 Skala Richter (SR) dengan pusat gempa terletak di dekat Prefektur Ishikawa dan Niigata. Para ahli dari Departemen Meteorologi Nasional memperingatkan bahwa gempa susulan akan terus terjadi pada pekan mendatang. 

Pihaknya memperingatkan bahwa 2 hingga 3 hari ke depan sangat berbahaya, karena ada kemungkinan terjadinya gempa kuat berulang kali dengan kekuatan di atas 7 SR. 

Sementara itu, Ahli Seismologi Jepang juga telah mengimbau penduduk setempat untuk mewaspadai gempa susulan di wilayah tersebut. 

Dilansir dari Antara, menurut Kantor Otoritas Regulasi Nuklir, tidak ada kerusakan signifikan yang dilaporkan di pembangkit listrik tenaga nuklir di Shika Ishikawa, tempat gempa berkekuatan maksimum 7 skala intensitas seismik negara tersebut, atau di prefektur Niigata atau Fukui yang berdekatan.

Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan peringatan khusus mengenai potensi tsunami setinggi tiga meter atau lebih di Semenanjung Noto di Ishikawa, tapi menurunkan tingkat peringatan tersebut beberapa jam kemudian.

Peringatan tsunami khusus adalah yang pertama sejak dikeluarkan pada 2011 sejak gempa dengan skala 9.0 dan tsunami yang menghancurkan kawasan di timur laut Jepang dan memicu krisis nuklir Fukushima.

Menurut petugas pemadam kebakaran di Wajima, terjadi kebakaran di kota tua dengan banyak rumah kayu dan ada laporan tentang bangunan yang runtuh.

“Sepertinya lebih dari 10 bangunan terbakar,” kata seorang pria yang tinggal di kota tersebut, seraya menambahkan bahwa dia melihat kepulan asap hitam membubung dari pasar dengan tinggi mencapai sekitar 500 meter.

“Saya tidak dapat terus berdiri karena guncangan. Gempa itu sangat kencang dan belum pernah saya alami sebelumnya,” lanjutnya.

Sementara seorang warga yang lain mengatakan bahwa ia melihat asap hitam membumbung dan kemudian mendengar ledakan di pasar makanan di Wajima Asaichi.

Sekitar 30 orang dilaporkan terluka akibat gempa di Ishikawa dan prefektur lainnya. Menurut keterangan Pemerintah Ishikawa, sekitar 32.000 rumah kehilangan aliran listrik.

Gempa tersebut juga terasa dari Hokkaido di Jepang utara hingga Kyushu di barat daya negara itu. Peringatan dan peringatan tsunami dikeluarkan untuk prefektur di sisi Laut Jepang.

Menurut badan cuaca, pusat gempa berada di sekitar 30 kilometer timur-timur laut Wajima, dengan kedalaman sementara 16 km.

Gempa dan gempa susulan mengganggu secara transportasi umun dan layanan kereta api JR East terpaksa menangguhkan seluruh operasi cepat (shinkansen) di Tohoku, Joetsu dan Hokuriku, sementara maskapai penerbangan All Nipppon Airways dan Japan Airlines membatalkan 25 penerbangan.

Sementara itu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan kepada wartawan bahwa pihaknya terus mengumpulkan informasi sambil bekerja untuk memberikan pertolongan.

Badan Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jepang mengatakan bahwa lebih dari 97.000 warga yang berada di sembilan prefektur diperintahkan untuk mengungsi, sementara menurut Kementerian Pertahanan, sekitar 1.000 orang telah dievakuasi ke pangkalan Pasukan Bela Diri Udara di Wajima, dan Pasukan Bela Diri mendistribusikan selimut, air dan makanan.

Layanan di jalur Tokaido Shinkansen JR Central, yang menghubungkan Tokyo dan Osaka, juga dihentikan sebentar di beberapa bagian setelah sistemnya mendeteksi gempa bumi dan mematikan listrik, sehingga menyebabkan penundaan yang berdampak pada sekitar 100.000 orang, kata perusahaan itu.

Negara tetangga Korea Utara dan Korea Selatan, serta Rusia juga sama-sama mengeluarkan peringatan serupa untuk wilayah pesisir timur mereka, menurut media dan pihak berwenang setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya